Sunday, October 03, 2004
The Sims 2
Main game. Salah satu hobiku pastinya. Sebagai orang yang suka berkutat dengan komputer, yang satu itu pasti tidak terelakkan. Komputer bisa jadi one stop activities. Dari yang serius2 seperti kerja, ngelembur, nulis2 sampai yang santai2 seperti nonton TV, denger musik, dan tentunya main game.
Beberapa tahun yang lalu sebelum punya komputer sendiri, sempat keranjingan sama yang namanya Playstation. Wah nggak tahu tuh, ada berapa banyak koleksi kaset PS ku (PS ini Playstation ya... bukan Priory of Sion :p ) udah hampir seratus gitu kali. Tapi ya terus terang, nggak semuanya udah pernah aku mainin. Maklum waktu itu kalo lagi di toko yang jual kaset PS suka kalap.... hehehe :)
Setelah gain some fortune, maka nongkronglah satu set komputer di kamarku. Dan mulai beralihlah aspirasi "main game" dari PS ke PC. Kenapa? game PC jelas lebih beragam dan bervariasi karena PC lebih flexible dengan sekian banyak tombol yang bisa dipencet dari pada controller PS yang cuma beberapa tombol saja. Ditambah lagi monitor komputer yang lebih tinggi resolusinya, sehingga detailnya lebih banyak, dan komponen2 game bisa ditampilkan dengan lebih rapet. Memang game PC seringkali lebih rumit daripada game PS, tapi disitulah letak tantangannya.
Game yang paling aku suka adalah jenis RTS (Real Time Strategy) seperti Warcraft, Age of Empire, Age of Mythology, dan yang masih aku mainin Rise of Nations. Berawal dari mengumpulkan resource, membangun kota, membentuk unit-unit pertahanan alias tentara, dan berakhir dengan menyerang kota tetangga. Hehehe... sambil menyalurkan keinginan terpendam ;) Selain itu juga game tentang city building seperti Simcity dan Tropico. Jalan cerita game2 RTS dan City Building seperti ini tidak sekedar linier yang alurnya cuma satu dan begitu selesai ya sudah, bosen, nggak dimainin lagi.
Dan jenis game non-linier lain yang aku suka ya itu tadi, yang aku tulis sebagai judul di atas. The Sims. The Sims pertama sempat memikatku sekian lama. Bisa bikin rumah yang indah semau kita, terus mengurus orang yang tinggal disitu. Setiap orang harus diperhatikan kebutuhannya, dari kebutuhan makan, tidur, bersosialisasi dlsb. Kayak tamagochi gitu emang, tapi lebih real dan rumit. Setiap sims (orang yang kita "pelihara") juga harus diperhatikan kemajuan karirnya. Karirnya bergerak mulai dari kacung hingga menjadi seorang CEO, dari tukang copet hingga menjadi God Father, tergantung jalur karir apa yang dipilih.
The Sims pertama katanya sih laris manis gitu. Game ini terus menerus dikembangkan oleh developernya Maxis, hingga kalo nggak salah ada 7 expansion pack. Masing2 expansion pack mengembangkan hal-hal yang membuat game ini tidak membosankan. Seperti memungkinkan para sims mengadakan pesta, hang out ke down-town, berlibur ke luar kota, atau menjadi penyihir.
Sekarang direlease The Sims 2. Kalau yang pertama, obyek2nya meski berada di dunia 3D tapi penampilannya masih flat 2D. Maka di versi kedua, semua obyek tampak 3D dengan kamera yang bisa dirotasi dan di-zoom secara bebas. Ini adalah perbedaan besar yang sudah sejak lama dikritik pada game versi pertama. Tapi tentu saja konsekuensinya adalah huge available space in hard disk. Tau berapa space yang diminta untuk game ini? 3.25 GB gitu aja!
Beda yang lain antara The Sims dan The Sims 2, sims punya umur. Jadi dia bisa menjadi tua dan mati. Sedangkan di Sims pertama sims bisa mati hanya kalau dia kena penyakit atau kalau dia beberapa hari tidak makan. Tapi jangan kuwatir, ada cara untuk tidak mati-mati di Sims2. Kita bisa beli The Elixir of Life yang bisa memperpanjang umur sims :) Dan sudah seharusnya kalau harganya mahal. Belinya pun bukan pake simeleon (dollarnya para sims), tapi pake poin dari aspiration rewards. Hehehe rumit kan? memang. Kalo mau dijelasin atu-atu mah bisa setebel bantal.
Main game ini mengingatkan aku waktu aku dulu waktu kecil suka diajak mbakku main boneka :D hehehehe. Pakaian sims juga bisa kita ganti-ganti sesuai keinginan kita, kalau sims kita udah mampu beli lemari pakaian. Kalau mau dan punya waktu, bisa juga mendesain sendiri pakaiannya menggunakan software lain, atau download berbagai koleksi dari internet. Dalam package game ini sendiri sudah disediakan software The Body Shop, dimana kita bisa memilih dan mengedit bentuk wajah dan bentuk tubuh sims yang akan kita mainkan di game utamanya. Mau bikin wajah yang perfect atau mengerikan silakan bereksperimen di Body Shop.
Aku ingat juga dulu waktu kecil pernah berkhayal dengan teman mainku tentang mainan lego yang orangnya bisa bergerak dan beraktifitas sendiri. Bisa pergi sekolah, kerja, ke kantor sendiri. Kita tinggal liat dan memperhatikan kehidupan mereka. Dan sekali-sekali melakukan intervensi. Ternyata sekarang semua itu bisa jadi kenyataan. Walaupun bukan dalam bentuk nyata seperti lego tapi hanya dunia maya di dalam komputer. However, it's still amazing...
But to tell you the truth, with my deepest regret, I bought the pirated one...... :(
Tapi kalo mo beli yang ori emang dimana?
Beberapa tahun yang lalu sebelum punya komputer sendiri, sempat keranjingan sama yang namanya Playstation. Wah nggak tahu tuh, ada berapa banyak koleksi kaset PS ku (PS ini Playstation ya... bukan Priory of Sion :p ) udah hampir seratus gitu kali. Tapi ya terus terang, nggak semuanya udah pernah aku mainin. Maklum waktu itu kalo lagi di toko yang jual kaset PS suka kalap.... hehehe :)
Setelah gain some fortune, maka nongkronglah satu set komputer di kamarku. Dan mulai beralihlah aspirasi "main game" dari PS ke PC. Kenapa? game PC jelas lebih beragam dan bervariasi karena PC lebih flexible dengan sekian banyak tombol yang bisa dipencet dari pada controller PS yang cuma beberapa tombol saja. Ditambah lagi monitor komputer yang lebih tinggi resolusinya, sehingga detailnya lebih banyak, dan komponen2 game bisa ditampilkan dengan lebih rapet. Memang game PC seringkali lebih rumit daripada game PS, tapi disitulah letak tantangannya.
Game yang paling aku suka adalah jenis RTS (Real Time Strategy) seperti Warcraft, Age of Empire, Age of Mythology, dan yang masih aku mainin Rise of Nations. Berawal dari mengumpulkan resource, membangun kota, membentuk unit-unit pertahanan alias tentara, dan berakhir dengan menyerang kota tetangga. Hehehe... sambil menyalurkan keinginan terpendam ;) Selain itu juga game tentang city building seperti Simcity dan Tropico. Jalan cerita game2 RTS dan City Building seperti ini tidak sekedar linier yang alurnya cuma satu dan begitu selesai ya sudah, bosen, nggak dimainin lagi.
Dan jenis game non-linier lain yang aku suka ya itu tadi, yang aku tulis sebagai judul di atas. The Sims. The Sims pertama sempat memikatku sekian lama. Bisa bikin rumah yang indah semau kita, terus mengurus orang yang tinggal disitu. Setiap orang harus diperhatikan kebutuhannya, dari kebutuhan makan, tidur, bersosialisasi dlsb. Kayak tamagochi gitu emang, tapi lebih real dan rumit. Setiap sims (orang yang kita "pelihara") juga harus diperhatikan kemajuan karirnya. Karirnya bergerak mulai dari kacung hingga menjadi seorang CEO, dari tukang copet hingga menjadi God Father, tergantung jalur karir apa yang dipilih.
The Sims pertama katanya sih laris manis gitu. Game ini terus menerus dikembangkan oleh developernya Maxis, hingga kalo nggak salah ada 7 expansion pack. Masing2 expansion pack mengembangkan hal-hal yang membuat game ini tidak membosankan. Seperti memungkinkan para sims mengadakan pesta, hang out ke down-town, berlibur ke luar kota, atau menjadi penyihir.
Sekarang direlease The Sims 2. Kalau yang pertama, obyek2nya meski berada di dunia 3D tapi penampilannya masih flat 2D. Maka di versi kedua, semua obyek tampak 3D dengan kamera yang bisa dirotasi dan di-zoom secara bebas. Ini adalah perbedaan besar yang sudah sejak lama dikritik pada game versi pertama. Tapi tentu saja konsekuensinya adalah huge available space in hard disk. Tau berapa space yang diminta untuk game ini? 3.25 GB gitu aja!
Beda yang lain antara The Sims dan The Sims 2, sims punya umur. Jadi dia bisa menjadi tua dan mati. Sedangkan di Sims pertama sims bisa mati hanya kalau dia kena penyakit atau kalau dia beberapa hari tidak makan. Tapi jangan kuwatir, ada cara untuk tidak mati-mati di Sims2. Kita bisa beli The Elixir of Life yang bisa memperpanjang umur sims :) Dan sudah seharusnya kalau harganya mahal. Belinya pun bukan pake simeleon (dollarnya para sims), tapi pake poin dari aspiration rewards. Hehehe rumit kan? memang. Kalo mau dijelasin atu-atu mah bisa setebel bantal.
Main game ini mengingatkan aku waktu aku dulu waktu kecil suka diajak mbakku main boneka :D hehehehe. Pakaian sims juga bisa kita ganti-ganti sesuai keinginan kita, kalau sims kita udah mampu beli lemari pakaian. Kalau mau dan punya waktu, bisa juga mendesain sendiri pakaiannya menggunakan software lain, atau download berbagai koleksi dari internet. Dalam package game ini sendiri sudah disediakan software The Body Shop, dimana kita bisa memilih dan mengedit bentuk wajah dan bentuk tubuh sims yang akan kita mainkan di game utamanya. Mau bikin wajah yang perfect atau mengerikan silakan bereksperimen di Body Shop.
Aku ingat juga dulu waktu kecil pernah berkhayal dengan teman mainku tentang mainan lego yang orangnya bisa bergerak dan beraktifitas sendiri. Bisa pergi sekolah, kerja, ke kantor sendiri. Kita tinggal liat dan memperhatikan kehidupan mereka. Dan sekali-sekali melakukan intervensi. Ternyata sekarang semua itu bisa jadi kenyataan. Walaupun bukan dalam bentuk nyata seperti lego tapi hanya dunia maya di dalam komputer. However, it's still amazing...
But to tell you the truth, with my deepest regret, I bought the pirated one...... :(
Tapi kalo mo beli yang ori emang dimana?
<< Home