Monday, November 30, 2009

Moribito

MoribitoJudul : Moribito
Sub-judul : Guardian of the Spirit
Penulis : Nahoko Uehashi
Penerbit : Matahati
Penerjemah : Harisa Permatasari
Penyunting : seseorangyangtidakmaudisebutkannamanya:p
Edisi : Cetakan Pertama, November 2009, 349 hlm


Ini adalah novel silat fantasi ala jepang dengan setting kekaisaran Jepang pada suatu masa. Sebuah kisah para pendekar Jepang yang penuh dengan adegan perkelahian bersenjata yang seru. Masuk dalam genre fantasi karena juga melibatkan dunia lain dan munculnya beberapa makhluk aneh di dalamnya.

Novel berseri "Moribito" ini aslinya dalam bahasa Jepang telah terbit sejak tahun 1996. Hingga tahun 2007 telah terbit 10 buku serialnya. Novel versi bahasa Inggris dari buku pertamanya baru diterbitkan bulan Juni 2008. Sementara versi komik manga dan kartun anime telah diproduksi di tahun 2007.

Dikemas dalam sampul berwarna gelap dan pilihan tipografi yang menarik menjadikannya tampak elegan pada kesan pertamanya. Ditambah lagi dengan pemakaian kertas ringan dan adanya ilustrasi apik di awal bab. Mungkin harga yang menjadi penentu pertimbangan orang yang ingin membelinya :)

Menjaga Sebuah Telur

Balsa adalah seorang wanita pendekar yang sangat tangguh dengan senjata utamanya sebuah tombak pendek. Dia bekerja sebagai pengawal pribadi bayaran. Suatu saat dipanggil oleh permaisuri kerajaan New Yogo untuk mengawal Pangeran Kedua yang nyawanya telah beberapa kali terancam. Permaisuri menduga ada orang yang ingin menyingkirkan Pangeran Kedua, sehingga dia rela melepaskan anaknya untuk dijaga Balsa dan merekayasa kecelakaan palsu untuk mengabarkan Pangeran Kedua telah tewas. Balsa tidak mempunyai pilihan selain menyanggupinya.

Chagum, nama asli Pangeran Kedua, ternyata akan disingkirkan oleh ayahnya sendiri Sang Mikado. Itu semua karena Chagum ternyata terpilih menjadi Moribito, seorang anak yang tubuhnya dihuni oleh telur Roh Air, Nyunga Ro Im. Setiap seratus tahun Nyunga Ro Im meletakkan telurnya pada seorang anak. Dan telur itu harus dijaga hingga saatnya menetas di pertengahan musim panas. Jika gagal dijaga, maka tidak akan ada Nyunga Ro Im yang mengendalikan hujan. New Yogo akan kekeringan dan kelaparan. Namun Sang Mikado berniat membunuhnya, karena dalam legenda New Yogo anak yang membawa telur itu dianggap telah kerasukan iblis.

Selain dikejar pasukan dari kerajaan, Balsa juga harus menyelamatkan Chagum dari makhluk dari alam lain berjuluk Rarunga. Rarunga adalah pemakan telur Nyunga Ro Im. Cakar-cakarnya beberapa kali telah menghabisi nyawa anak yang menjadi penjaga telur itu. Balsa dibantu teman masa kecilnya, Tanda, dan seorang juru tenung tua, Torogai, berusaha keras menjaga Chagum hingga pertengahan musim panas tiba. Yang menjadi masalah besar adalah mereka tidak mengetahui bagaimana caranya menghadapi Rarunga untuk menyelamatkan Chagum, dan tak seorangpun yang mengetahui dengan pasti legenda yang telah terkubur ratusan tahun itu.

Runtut dan Seru

Novel ini cukup menarik untuk dibaca karena jalan ceritanya runtut dan mudah diikuti. Nahoko Uehashi tidak meninggalkan lobang-lobang pada plot cerita yang telah disusunnya dengan rapi. Selipan-selipan flash back ke masa lalu bisa disisipkan dengan pas tanpa ada yang terasa janggal dalam logika cerita.
Kekuatan yang lain adalah detil-detil pertempurannya yang cepat dengan berbagai jurus yang digambarkan dengan cukup seru. Sepertinya mampu membuat pembaca menahan nafas hingga pertempuran itu berakhir. Agak berdarah-darah tapi tidak ditampilkan dengan kasar.

Dramatisasinya di beberapa bagian juga cukup menyentuh. Karakter tokohnya cukup terjaga pada alurnya masing-masing. Balsa yang tangguh namun menyimpan kemarahan dan sekaligus kesedihan. Tanda yang sabar dan mengayomi. Chagum yang labil. Dan Torogai yang acuh.

Ada bagian yang menuntut imajinasi yang lebih luas untuk membayangkannya, karena melibatkan dunia lain yang tidak pernah terlihat di dunia nyata. Untungnya tidak mengambil porsi yang terlalu banyak, sehingga pembaca masih dapat kembali menjejakkan tanah di dalam imajinasi dalam dunia nyata. Mungkin akan lebih mudah ditangkap jika melihat versi komik atau menonton animenya berdasarkan imajinasi kartunis dan sutradaranya.

Memuji dan Mengritik Diri Sendiri :p

Bukan bermaksud memuji teman sendiri atau bahkan diri sendiri :p tapi saat membaca kembali novel terjemahan ini setelah menjadi sebuah buku, terasa lancar mengalir dan enak dibaca. Kalau masih ada salah ketik atau kalimat yang rancu yang belum dikoreksi, yah mohon maaf deh maklum editor baru :p Atau salahkan editor senior yang ikut terlibat dalam proses editing tapi tidak ikut dicantumkan namanya :D

Tapi ada beberapa hal yang setelah dibuka-buka lagi terasa agak mengganjal. Pertama di cerita novel ini dikatakan bahwa senjata utama Balsa adalah sebuah tombak pendek. Tapi gambar sampul novel yang mengambil dari karakter kartun animenya, digambarkan Balsa memegang tombak yang tidak bisa dibilang pendek. Dan memang dalam versi animenya, Balsa menggunakan tombak panjang untuk bertarung.

Hal yang lain, karena penerbit Matahati menerjemahkan dari buku versi Inggrisnya, muncullah beberapa hal kecil yang terasa sedikit aneh. Ini novel bersetting Jepang dari pengarang orang Jepang tetapi mengapa sub-judulnya dalam bahasa Inggris? Lalu mengapa nama kerajaannya adalah "New Yogo" dengan menggunakan "New" dalam bahasa Inggris? Aku sendiri tidak bisa merubahnya karena nggak tahu apa bahasa Jepangnya "Baru"... hehe... *peace*