Thursday, April 30, 2009

The Magician

The Magician, Michael ScottJudul : The Magician
Serial : The Secrets of The Immortal Nicholas Flammel (buku ke-2)
Pengarang : Michael Scott
Penerjemah : Novia Stephani
Penyunting : Nadya Andwiani
Penerbit : Matahati
Edisi : Cetakan Pertama, Maret 2009, 580 hlm


Ini adalah buku kedua dari serial Nicholas Flammel karya Michael Scott. Buku pertamanya The Alchemyst sudah direview disini. Setelah terpesona dengan The Alchemyst, tentu saja buku kedua ini sangat aku nanti-nantikan. Sempat tergoda untuk beli versi Inggrisnya, tapi akhirnya berhasil menahan diri menunggu yang terjemahannya saja :D ...

Seperti buku pertamanya, versi terjemahan terbitan Matahati ini tetap menggunakan sampul versi aslinya. Penuh dengan simbol-simbol aneh dengan peletakan yang simetris memunculkan kesan magis sesuai dengan isi cerita. Keren banget, apalagi dengan ornamen-ornamen berwarna emas yang bikin buku ini semakin seperti kitab-kitab pusaka.. haha..

Pelarian dan Pencarian Berlanjut

Kisah berlanjut setelah Sophie, Josh, Nicholas, dan Scathach melintasi gerbang ley yang menyeberangkan mereka dalam sesaat dari Ojai di Amerika ke Paris. Mereka berhasil meloloskan diri dari kejaran Dr. Dee di Ojai. Namun bukan berarti pengejaran Dr. Dee terhadap dua lembar halaman terakhir buku Codex Sang Magus telah berakhir. Dee telah mengontak kroninya di Paris untuk menangkap mereka di ujung gerbang ley tempat mereka keluar. Kroni Dee di Paris tersebut bernama Niccolo Machiavelli. Yap.. Machiavelli yang itu, yang menghalalkan segala cara itu, di buku ini dia pun termasuk seorang immortal.

Sophie yang telah dilatih sihir elemental Udara oleh penyihir Endor berhasil mengecoh Machiavelli. Kemampuan Sophie yang semakin berkembang ditambah dengan memori2 penyihir Endor yang juga ditransfer semuanya ke otak Sophie, sangat bermanfaat dalam pelarian mereka.

Di Paris Nicholas berusaha mencari Tetua yang mempunyai kemampuan untuk membangkitkan kekuatan Josh. Josh harus dibangkitkan kekuatannya agar apa yang disebutkan dalam ramalan tentang si Kembar bisa benar-benar terjadi. Dalam pencariannya itu Nicholas bertemu dengan teman lamanya Saint Germaine, seorang immortal juga dengan kemampuan sihir elemental Api.

Dee tentu saja segera mengejar ke Paris. Gabungan kekuatan Dee dan Machiavelli tentu saja akan cukup sulit dipatahkan. Apalagi Nicholas semakin menua dan tidak meminum ramuan immortal lagi. Sedangkan Perenelle masih terperangkap dalam kurungan Dee di Alcatraz. Namun ada Sophie yang telah menguasai sihir Udara dan Api, juga ada Scathach dan Saint Germaine di pihak mereka.

Seruuuu !!

Masih tetap seru seperti buku pertamanya. Ritme cerita yang mengalir cepat dimana kejadian demi kejadian dahsyat bertubi-tubi menghadang tokoh-tokoh di novel ini bisa membuat pembaca tidak sempat meletakkan buku ini barang sejenak. Pembaca yang menggemari kisah thriller fantasi akan dipuaskan dengan aksi-aksi seru pertarungan antar penguasa ilmu magis, juga kemunculan mahluk-mahluk aneh dari legenda kuno dengan kemampuannya masing-masing.

Michael Scott memang pandai merangkai cerita fantasi dan mengerti sekali apa yang diinginkan pembaca. Adegan-adegan spektakuler dan kolosal dimunculkan penuh dengan kejutan. Meskipun kadang di beberapa bagian yang melibatkan dunia nyata agak terlalu dipaksakan menjadi ajaib demi menolong tokoh-tokoh utama. Seperti ketika tiba-tiba banyak manusia berkerumun di menara Eiffel, juga ketika tiba-tiba muncul banyak semut dari dalam tanah. Padahal manusia dan semut yang ada di kejadian itu adalah mahluk biasa bukan jadi-jadian.

Michael Scott juga berhasil menjaga karakter setiap tokohnya untuk tetap konsisten sepanjang cerita. Pembaca akan dibawa hanyut dalam pertanyaan tentang apa yang akan terjadi selanjutnya pada setiap tokoh. Seberapa jauh Sophie akan menguasai ilmu nya, apa yang terjadi jika Josh dibangkitkan kekuatannya, mampukah Nicholas dan Perenelle bertahan hidup hingga mereka berhasil merebut buku Codex kembali, kelicikan apa lagi yang akan dilakukan oleh Dee.

Tapi satu hal, keinginan penulis untuk melibatkan tokoh-tokoh besar yang benar-benar ada dalam sejarah manusia terasa agak terlalu dipaksakan. Biografi kehidupan tokoh legendaris itu disusun ulang oleh Michael Scott demi mengikuti jalan cerita di novel ini. Jika di buku pertama, tokoh legendaris yang dimunculkan adalah Nicholas, Perenelle Flamel dan John Dee, yang tidak terlalu terkenal kecuali di kalangan para pengamat sejarah, di buku kedua ini muncul tokoh yang lebih terkenal : Niccolo Machiavelli dan Joan d'Arc. Buat yang mengetahui kisah hidup mereka sebenarnya mungkin akan agak sedikit terganggu dengan kisah rekaan untuk tokoh tersebut di buku ini.

Bagaimanapun, ini adalah novel yang keren dan seru banget buat para penggemar thriller fantasi. Cuman ya gitu... bersambung lagi.. :p