Friday, March 07, 2008

Drunken Monster


Drunken Monster, Pidi BaiqJudul : Drunken Monster
Penulis : Pidi Baiq
Penerbit : DAR! Mizan
Edisi : Cetakan I, Januari 2008
Tebal : 208 halaman
ISBN : 978-979-752-832-4


Pidi Baiq Who?

Pidi Baiq, nama yang asing, sama sekali asing. Belum pernah terdengar oleh telingaku sebelumnya dan tidak membangkitkan data apa pun di memoriku untuk dihubungkan dengan suatu latar belakang daerah, suku atau bangsa. Memang ada sedikit elemen yang mirip dengan namaku sendiri, tapi tetap saja asing buatku.

Kenyataannya Pidi Baiq adalah mantan Dekan FSRD sebuah universitas di Bandung... hmm pastilah seorang yang serius dengan integritas tinggi. Kenyataan lain Pidi Baiq adalah seorang komikus, illustrator, penulis lagu dan cerpen... hmm pasti juga seorang seniman yang handal menguasai berbagai seni sekaligus. Dan juga Pidi Baiq pernah menjadi vokalis band The Panasdalam, grup band aneh yang sempat kondang dengan lagu fenomenal "Rintihan Kuntilanak"... hah? The Panasdalam yang itu? pasti orangnya ancur, gila, kacau, disoriented, konyol, acak adul!!... Jadi mana yang benar?

Mau tahu seperti apa Pidi Baiq yang sebenarnya? Baca saja buku ini. Buku yang merupakan tulisan tentang kejadian sehari-hari yang dijalani oleh Pidi Baiq, diangkat dari jurnal nya di multiply (http://pidibaiq.multiply.com). Dijamin pembaca akan langsung memahami apa dan bagaimana Pidi Baiq, dengan kesimpulan akhir: Pidi Baiq gila. Titik :D

Arena Permainan yang Kacau Balau

Membaca satu persatu catatan hariannya, kita akan dibawa ke dalam suatu arena bermain kehidupan. Di mata Pidi Baiq semuanya jadi terkesan seperti sebuah permainan. Permainan yang bisa menggembirakan, bisa mengejutkan, bisa juga mengharukan, tapi semuanya adalah permainan yang selalu ada unsur fun yang menyenangkan untuk dinikmati. Dan namanya juga permainan, kadang tidak ada tujuan sama sekali selain melakukan sesuatu untuk bersenang-senang.

Ada arena permainan antara Pidi Baiq dan Rossi istrinya, yang kadang juga lengkap dengan kedua anaknya Timur dan Bebe. Ada arena permainan dimana Pidi berinteraksi dengan teman-temannya, tetangganya atau anak buahnya. Ada juga arena permainan antara Pidi dengan orang-orang yang sama sekali belum dia kenal.

Delapan belas cerita keseharian Pidi Baiq dirangkai dalam buku ini. Cerita yang terpisah satu sama lain. Dengan diselipi kartun-kartun buatan Pidi Baiq sendiri yang memang seorang kartunis. Gambar sampulnya juga merupakan gambar kartun buatannya sendiri. Meskipun terus terang aku tidak begitu suka dengan gaya kartunnya yang penuh dengan coretan-coretan abstrak. Gaya tulisannya sendiri juga rada abstrak, semau sendiri melanggar kaidah berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Itu semua benar-benar menggambarkan kegilaan dan kekacauan seorang Pidi Baiq :D

Saking kacaunya, mungkin akan ada yang bertanya-tanya... ini bener-bener terjadi atau cuma khayalan iseng si penulis sih? masalahnya terlalu gila untuk bener-bener terjadi :p

Gila Tapi Dermawan, Jahil Tapi Serius

Pembaca awalnya akan terheran-heran dengan lagak Pidi yang suka berpura-pura. Ini orang maksudnya apa sih, kacau balau nggak pernah bener, suka ngawur asal ngomong sama orang lain. Namun setelah mulai mengenal gayanya, pembaca akan bisa memahami kegilaan orang yang satu ini. Lalu mulailah tersenyum, terkikik sedikit, lalu tertawa terbahak-bahak membaca kegilaan Pidi Baiq ... Hingga tahap tertentu setelah membaca beberapa bab memang lama-lama keisengan Pidi terasa tipikal dan mudah ditebak, meskipun masih ada kejutan2 kecil yang bisa bikin tertawa kembali.

Namun kalau kita melihat sisi lain dari kegilaannya, bahwa dia ternyata sangat dermawan dan peduli dengan orang-orang kecil, bahwa dia sempat jadi dekan sebuah fakultas, bahwa dia sudah haji (ngaruh nggak sih?), maka ya... mungkin Pidi Baiq tidak segila itu. Mungkin ini hanyalah kisah2 dari potongan jalan hidupnya saat ada ide-ide usil dan jahil yang berlompatan dari dalam otak Pidi Baiq menuntut pelampiasan. Intinya.. ini kisah-kisah pas Pidi Baiq lagi 'kumat'. :D

Yang jelas membaca buku ini adalah sebuah pengalaman yang menyegarkan. Dengan sisipan berupa pelajaran tentang kehidupan yang disampaikan dalam sebuah gurauan kecil. Tapi kalau rasa humor anda rendah, sebaiknya jangan coba-coba membacanya, karena akan merasa kesal sendiri dengan kelakuan gila, jahil dan iseng Pidi yang kadang tidak rasional dan seenak sendiri. Pantaslah kalau buku ini diberi embel-embel "Kumpulan Kisah Tidak Teladan", serta endorsement "Ini buku yang Berbahaya!" :D

Terbayanglah waktu teman yang sering bertemu dengannya mengatakan bahwa Pidi Baiq itu lagak dan tampangnya serius banget, tapi omongan dan kelakuannya kacau-balau..... hahahahaha...