Saturday, March 01, 2008

Susuk

Susuk, Amir HafiziJudul : Susuk
Penulis : Amir Hafizi
Judul Asli : Susuk, The Evil Within (2007)
Penerjemah : Anik Sumarni
Penyunting : Gita Romadona
Penerbit : Ramala Books (Ufuk Press), Februari 2008
Tebal : 233 halaman
ISBN : 979-1238-65-6


Judul yang singkat dan gambar sampulnya yang menarik perhatian menjadi pemikat pertama, meskipun penulisnya sama sekali belum aku kenal. Kutipan di sampul belakang yang hanya terdiri dari 5 kalimat pendek tentang susuk dan pantangannya, juga semakin membuat penasaran.

Ketika membuka plastik pembungkusnya, sebuah kejutan muncul. Sampul novel ini ternyata berupa lipatan. Sampul paling depan bergambar sepotong wajah cantik wanita muda. Namun bila lipatannya dibuka.... tampaklah sepotong wajah wanita tua dengan kerutan-kerutan yang sumpah mengerikan.

Kejutan selanjutnya saat membuka-buka halaman judul adalah bahwa novel ini adalah terjemahan!. Dari judul dan nama pengarangnya aku pikir ini adalah karya lokal, karena judul "Susuk" adalah judul yang sangat Indonesia dan Amir Hafizi adalah nama yang sangat mungkin sebagai nama orang Indonesia. Namun ternyata novel ini adalah terjemahan dari novel adaptasi sebuah film buatan Malaysia.

RINGKASAN CERITA:

Soraya adalah seorang gadis yang bekerja sebagai seorang perawat di sebuah rumah perawatan orang jompo. Ia memiliki bakat menyanyi, tapi sayang tidak memiliki kesempatan untuk menyalurkan bakatnya.

Soraya sedang menghadapi banyak masalah, di tempat kerja ia sering menjadi sasaran kemarahan bos nya, hubungannya dengan Kamal juga sedang tidak harmonis, sementara ia juga ikut tertekan karena Sofia kakaknya sering mengalami penyiksaan oleh Farish suaminya sendiri.

Satu saat Soraya mendapat kesempatan bertemu dengan penyanyi terkenal Rozana di belakang panggung suatu konser musik. Dengan pengalamannya sebagai perawat ia sempat menolong Mona, penyanyi tenar lain yang menjadi teman duet Rozana, yang tiba-tiba pingsan. Sejak itu Soraya berteman dengan Rozana.

Rozana akhirnya mengaku terus terang kepada Soraya bahwa keberhasilannya bukan murni hasil dari bakat dan kerja keras. Rozana memakai susuk yang secara gaib merubah penampilan dan suaranya sehingga memikat banyak orang. Rozana mengajak Soraya ke Bomoh Effendi, dukun yang membantunya memasang susuk. Soraya yang sedang ingin bisa menyelesaikan semua kekalutan hidupnya pun bimbang, antara tetap bertahan dengan kehidupannya yang penuh kesulitan atau mengikuti jejak Rozana.

Secara paralel novel ini juga berkisah tentang Suzanna, seorang penyanyi wanita yang tengah menguasai khasanah musik Malaysia dalam lima tahun terakhir. Kecantikannya, kemolekannya dan keindahan suaranya membuat semua orang tersihir. Dan, ya, itu semua juga berkat susuk yang tertanam dalam tubuhnya.

Mereka yang memasang susuk pada tubuhnya memiliki pantangan-pantangan besar yang tidak boleh dilanggar. Antara lain tidak boleh berjalan di bawah jemuran pakaian, dan tidak boleh menyeberangi aliran sungai pada siang hari. Jika ini dilanggar susuk yang terpasang malah akan memberikan efek yang sebaliknya. Penuaan dalam waktu cepat.

Suzanna telah terlambat menyadari saat ia melanggar salah satu pantangan. Dan satu-satunya cara untuk menolak efek penuaan cepat yang akan dihadapinya adalah ia harus segera mengambil kecantikan gadis lain...

REVIEW

Ada Dua Novel

Tema "Susuk" sepanjang yang aku ketahui adalah sebuah tema yang jarang sekali diangkat, meskipun sebenarnya hal yang satu ini sudah menjadi pengetahuan orang banyak. Jadi ini adalah sebuah tema yang sangat menarik untuk diikuti.

Novel ini ternyata bukan satu-satunya novel yang diterbitkan untuk membarengi peluncuran film "Susuk" produksi Malaysia itu. "The Evil Within" yang ditulis oleh Amir Hafizi ini adalah novel adaptasi yang berisikan cerita sebagaimana yang dilakonkan dalam film. Dan satu buku lagi berjudul "Susuk" ditulis oleh Nizam Zakaria lebih bercerita tentang sejarah dan latar belakang susuk itu sendiri. Sayang, kenapa harus dipisahkan. Padahal jika bisa diramu dalam satu novel pastilah akan menjadi lebih menarik dan lengkap.

Menarik Tapi Kurang Fokus

Cerita di dalam novel ini lumayan menarik seputar bagaimana Soraya terlibat semakin dalam di dunia 'susuk'. Lebih ke genre thriller daripada horror. Nyaris tidak menggunakan sosok hantu-hantuan, hanya ada beberapa kejadian gaib dan orang-orang berkemampuan mistik.

Di awal-awal pembaca akan sedikit kewalahan dengan banyaknya tokoh yang muncul, dan tidak jelas mana yang menjadi tokoh utamanya. Akan sedikit membingungkan menghubungkan satu tokoh dengan tokoh yang lain di bab berikutnya. Apalagi ternyata dalam cerita ini ada 2 buah plot cerita dengan tokoh berbeda yang dituturkan secara bergantian.

Agak disayangkan bahwa cerita ini tidak fokus sepenuhnya ke seputar susuk. Ada konflik yang agak 'kemana-mana' keluar dari konteks. Masalah keluarga kakak Soraya yang lumayan mendominasi beberapa bagian cerita ternyata tidak berhubungan sama sekali dengan judul besar novel ini. Ada juga beberapa konflik kecil lain yang ternyata juga tidak memberikan sumbangan apa-apa terhadap jalan cerita.

Kelemahan Novel Adaptasi Film

Salah satu kelemahan yang sering muncul di sebuah novel yang merupakan adaptasi dari film adalah kurangnya kedalaman cerita. Mungkin karena faktor bahwa penulis novelnya harus setia mengikuti skenario film yang telah dibuat sebelumnya oleh orang lain, yang tentunya akan membatasi pengembangan ide dari si penulis novel. Hal itu juga yang terjadi di novel ini.

Penuturan cerita di novel ini sedikit dangkal dan tidak banyak memberikan gambaran yang lebih dalam. Antara lain misalnya, karakter Soraya sang tokoh utama belum tergali secara mendalam. Pendirian dan prinsip hidupnya tidak terjelaskan dengan lengkap. Cerita tentang apa itu susuk, bagaimana dan mengapa juga tidak diberikan di novel ini. Memang katanya ada buku pendamping yang dirilis bersamaan yang banyak bercerita lebih detail tentang itu. Tapi mestinya paling nggak ada sedikit penjelasan lah dalam novel ini agar lebih lengkap.

Satu masalah lagi adalah pemakaian nama Suzanna sebagai salah satu tokoh utama agak sedikit membingungkan. Nama "Suzanna" dengan dobel "n" sudah identik dengan Ratu Film Horror Indonesia. Jadi ketika tokoh Suzanna di novel ini digambarkan sebagai wanita muda yang cantik, agak susah membayangkannya. Yang muncul selalu wajah Suzanna yang ada di poster film "Hantu Ambulance" :D

Kejutan Lagi!

Yang jelas, ending nya sangatlah mengejutkan! Bukan sebuah pelintiran cerita yang di luar dugaan, tapi sesuatu yang sudah disusun dari awal tapi kita tidak menyadarinya.

Bagian terakhir dari novel ini akan memutarbalikkan semua persepsi pembaca yang terbangun dari awal cerita. Kepingan-kepingan cerita yang tadinya telah disusun pembaca dengan rapi akhirnya harus dibongkar total dan ditata ulang begitu halaman terakhir ditutup. Anda akan dipaksa bengong sejenak karena kejutan ini, karena semua cerita harus diingat-ingat dan disusun kembali untuk membuat bangunan cerita yang seharusnya. Bahkan mungkin anda akan segera membaca ulang dari depan :D Sebaiknya tidak perlu menebak-nebak bagaimana ending novel ini, agar tidak kehilangan efek kejutannya ;)

Ini memang novel yang penuh kejutan menarik. Dari sampulnya hingga kisahnya lalu endingnya. Seandainya digarap dengan lebih detail dan membuang hal-hal yang tidak perlu pasti akan semakin bagus.