Tuesday, December 07, 2004
Penciptaan 6 x 24 jam

Professor filsafat kok bisa terbelit gitu sih? Dengan ceroboh dia menyatakan bahwa yang namanya “hari” adalah 24 jam. Padahal dari awal dia menyarankan untuk berpikiran terbuka dan mencoba berpikir melewati batasan yang ada.
"Hari" itu kan suatu perhitungan waktu yang menggunakan siklus pergantian siang dan malam sebagai patokan. Atau lebih tepatnya lagi menggunakan rotasi bumi di sumbunya sendiri sebagai patokan. Dan 24 jam jelas-jelas adalah hari di bumi.
Nhaaa, kalo buminya sendiri belum tercipta, mengapa dia masih menggunakan bumi sebagai patokan hari?
Bukankah konteksnya disini adalah penciptaan alam semesta. Seharusnya yang dijadikan patokan hari, adalah hari dari alam semesta. Dan kalo dianalogikan dengan hari di bumi yang berdasarkan satu kali putaran bumi di porosnya, maka hari untuk alam semesta tentunya satu kali putaran alam semesta ini terhadap titik pusatnya. Meski sampe sekarang belum ada yang menyatakan bahwa alam semesta berotasi di sumbunya.
Venus aja, planet tetangga kita, satu harinya adalah 243 hari bumi, lebih lama dari revolusi dia mengitari matahari (yang di bumi dijadikan patokan tahun) 225 hari. Jadi di Venus, satu hari lebih lama dari pada satu tahun… bingung kan?
Kalau beberapa peneliti menyatakan garis tengah alam semesta adalah sekitar 20 milyar tahun cahaya, dan satu tahun cahaya adalah 3.15 x 10^11 km, jadi sekitar 6.3 x 10^21 km… duh… berapa lama ya untuk menempuh satu putaran alam semesta? Kelilingnya 1.98 x 10^22 km. Anggap saja kecepatan geraknya 1000 km/detik (matahari terhadap pusat galaxy bergerak sekitar 600 km/detik). Maka diperlukan waktu sebanyak 1.98 x 10^19 detik, atau 6.28 x 10^11 tahun… untuk satu putaran… kebayang?
Jadi kalau kalangan agamawan mengatakan bahwa hari yang dimaksud dalam ayat2 itu tidaklah sama dengan hari bumi, ya sangat masuk akal dong. Itu bukan sekedar omongan kosong untuk membela diri.
[Buku itupun aku lempar ke sudut kamar...]
<< Home