Thursday, March 03, 2005
Being a Blogger
Di Iran:
"Arash Sigarchi hanya seorang blogger biasa. Satu di antara jutaan pemilik buku harian online yang tersebar di dunia. Namun, sejak ia menulis kritik tentang penangkapan sejumlah wartawan online, Sigarchi diseret ke penjara. Tuduhan yang ditimpakan kepadanya bukan main-main: menjadi mata-mata dan menyalurkan bantuan bagi pihak asing untuk menentang revolusi Iran. di kota kecil Gilan, ia kini tengah menghadapi ancaman kurungan 14 tahun".
"Sigarchi tak sendiri. Bersamanya, seorang blogger lain, Motjaba Saminejad, juga dikurung karena menulis tentang penahanan para jurnalis dan pemilik weblog".
Di Amerika Serikat:
"Dua pekan silam, dua eksekutif televisi Dan Rather dari CBS dan Eason jordan dari CNN mundur gara-gara tak tahan diteror para blogger. Keduanya dianggap tak layak duduk sebagai eksekutif karena menyiarkan berita yang tak berimbang tentang Irak".
[sumber: Koran Tempo, 1 Maret 2005, "Karena Weblog Kian Digdaya"]
[sumber tambahan: CtPB, "Arash Sigarchi Has Been Arrested"]
Dua kondisi yang sangat jauh berbeda di dua negara.
Di Iran, dimana kebebasan pers masih menjadi impian, para jurnalis mencoba memanfaatkan media online weblog sebagai tempat mereka menyebarkan informasi secara leluasa. Dan ketika pemerintahnya merasa kegerahan dengan keberadaan para blogger yang meluncurkan berita tanpa filter, para blogger itupun dibungkam dan dikurung dalam penjara.
Di Amerika Serikat, dimana kebebasan berbicara sangatlah dihargai, blogger menjadi sedemikian kuat hingga mampu mempengaruhi opini publik. Blog telah menjadi representasi dari pendapat masyarakat, hingga menjadi salah satu sumber informasi yang cukup banyak diikuti.
Apa Istimewanya Weblog?
Istimewanya adalah karena kesederhanaannya. Semua orang yang bisa terkoneksi ke internet, bisa memiliki weblog. Prosedur membuat weblog memang sangat sederhana, asalkan nggak terlalu neko2 pengen bisa ini pengen keliatan begitu. Hanya cukup mendaftar ke penyedia layanan gratis, dengan berbekal alamat email dan bisa bahasa Inggris sedikit, satu alamat di internet akan menjadi hak anda. Tinggal diisi tulisan2 sesuai dengan keinginan pemiliknya.
Begitu di-publish, terbukalah tulisan itu bagi seluruh peselancar internet di seluruh dunia. Bahkan dalam beberapa saat akan masuk ke dalam list dari search engine yang canggih dan populer. Dengan kata kunci yang sesuai, terpampanglah alamat blog itu untuk diakses oleh siapapun yang mencari informasi tentang kata kunci yang diberikan. Begitu saja. Tidak perlu melewati saringan editor, rapat redaksi, badan sensor, atau segala tetek bengek birokrasi. Bebas.
Bertanggung Jawab
Yah, kebebasan memang ada konsekuensinya. Kebebasan penuh itu membuat orang bisa menulis semaunya. Orang yang tidak bertanggung jawab akan dengan mudah membuat berita bohong dan menyebarkannya. Dan para pembacanya yang naif atau para pencinta "conspiracy theory" siap untuk diterkam oleh tulisan bohong tersebut, apalagi jika dikemas dengan sempurna. Orang seperti itu pasti ada aja, sebagaimana banyak email2 bohong (hoax) yang menyebar lewat milis, atau bahkan website dengan tampilan profesional tapi berisi propaganda bohong.
Semua itu tergantung pada pembacanya tentu saja, yang harus pintar2 menyaring, mencari dan membandingkan dengan website lain dan media lain, tidak mudah termakan isu.
Tetapi sebenarnya, weblog yang sifatnya personal ini, mempunyai filter tersendiri. Weblog akan sangat mencirikan sang pemiliknya. Orang akan bisa berinteraksi dengan pemiliknya dan memahami karakternya. Dari situ pembaca akan bisa mempelajari patutkah dia percaya akan tulisan2 yang ada di weblog tersebut. Begitu seseorang telah dipercaya, maka segala informasi yang dia berikan akan didengar dan dipertimbangkan oleh banyak orang. Demikian pula sebaliknya.
Mengapa Via Blog?
Saat kebebasan terbungkam seperti yang terjadi di Iran, kehadiran weblog ini pasti akan terasa seperti pelepas dari tali pengekang yang menjerat erat. Menjadi sarana penyebaran informasi bagi mereka yang mempunyai naluri jurnalis, dan menjadi sumber informasi bagi mereka yang kehausan akan berita yang faktual dan aktual.
Sedangkan di AS, yang terjadi adalah masyarakat sudah sangat sadar akan kebebasan berbicara dan berekspresi. Dan blog adalah sarana yang paling tepat untuk menyalurkan itu semua. Tidak perlu melalui media massa yang resmi, yang memiliki banyak prosedur untuk memuat suatu tulisan, melalui blog-pun sudah cukup. Blog telah memiliki komunitas pembaca tersendiri. Ketika komunitas itu semakin membesar dan membesar, pengaruhnya pun mulai bergaung kemana-mana, hingga mampu menjatuhkan seorang eksekutif dari jabatannya.
Masa Depan Blog
Akankah weblog hanyalah trend sesaat, yang lambat laun akan hilang? Aku pikir itu salah, yang mungkin malah blog akan berkembang lebih jauh lagi dengan berbagai fasilitas yang lebih lengkap. Mengapa begitu? karena blog adalah sarana untuk berekspresi yang sangat luas. Orang butuh tempat untuk berekspresi. Pelukis akan berekspresi lewat coretan kuas di atas kanvas. Musisi berekspresi lewat alunan nada. Dan mereka yang suka ngoceh via tulisan mempunyai media berekspresi di dalam blog. Apakah mengekspresikan diri itu hanya suatu trend? bukan dong, itu adalah salah satu kebutuhan hidup.
Seperti aku sendiri, sesudah membaca buku, mendengar berita, atau mengalami suatu kejadian, pasti ada saja hal-hal yang berputar2 di dalam otak. Kekaguman, keheranan, kemarahan, protes, kritik, menggumpal di kepala. Membicarakannya dengan seseorang, kadang tidak cukup memuaskan, karena belum tentu orang itu berminat membicarakannya. Dengan blog, aku bisa bebas menuliskan segala opiniku tentang itu, tanpa perlu berbasa-basi, tanpa takut akan disela dengan pembicaraan lain, dan pasti akan bisa dibahas hingga tuntas. Apakah nanti akan ada yang punya waktu untuk membacanya, itu urusan nanti. Yang penting semua gumpalan di kepala sudah meluncur dengan lepas.
Alhamdulillah, kebebasan pers di Indonesia lumayan terjamin, jadi kebebasan blogger paling nggak juga tidak akan terlalu dikekang. Nggak usah takut bakal diculik dan ditangkap hanya karena punya blog, yang penting asal nggak nulis yang neko2 aja. Meski mungkin kekuatan blogger Indonesia belum sekuat blogger Amerika.
Tulisan ini aku akhiri dengan lagu dari Seurieus Band yang telah digubah oleh Syahrani:
BLOGGER, JUGA MANUSIA!!!
Punya rasa punya hati
Jangan samakan dengan pisau belati!! :P
"Arash Sigarchi hanya seorang blogger biasa. Satu di antara jutaan pemilik buku harian online yang tersebar di dunia. Namun, sejak ia menulis kritik tentang penangkapan sejumlah wartawan online, Sigarchi diseret ke penjara. Tuduhan yang ditimpakan kepadanya bukan main-main: menjadi mata-mata dan menyalurkan bantuan bagi pihak asing untuk menentang revolusi Iran. di kota kecil Gilan, ia kini tengah menghadapi ancaman kurungan 14 tahun".
"Sigarchi tak sendiri. Bersamanya, seorang blogger lain, Motjaba Saminejad, juga dikurung karena menulis tentang penahanan para jurnalis dan pemilik weblog".
Di Amerika Serikat:
"Dua pekan silam, dua eksekutif televisi Dan Rather dari CBS dan Eason jordan dari CNN mundur gara-gara tak tahan diteror para blogger. Keduanya dianggap tak layak duduk sebagai eksekutif karena menyiarkan berita yang tak berimbang tentang Irak".
[sumber: Koran Tempo, 1 Maret 2005, "Karena Weblog Kian Digdaya"]
[sumber tambahan: CtPB, "Arash Sigarchi Has Been Arrested"]
Dua kondisi yang sangat jauh berbeda di dua negara.
Di Iran, dimana kebebasan pers masih menjadi impian, para jurnalis mencoba memanfaatkan media online weblog sebagai tempat mereka menyebarkan informasi secara leluasa. Dan ketika pemerintahnya merasa kegerahan dengan keberadaan para blogger yang meluncurkan berita tanpa filter, para blogger itupun dibungkam dan dikurung dalam penjara.
Di Amerika Serikat, dimana kebebasan berbicara sangatlah dihargai, blogger menjadi sedemikian kuat hingga mampu mempengaruhi opini publik. Blog telah menjadi representasi dari pendapat masyarakat, hingga menjadi salah satu sumber informasi yang cukup banyak diikuti.
Apa Istimewanya Weblog?
Istimewanya adalah karena kesederhanaannya. Semua orang yang bisa terkoneksi ke internet, bisa memiliki weblog. Prosedur membuat weblog memang sangat sederhana, asalkan nggak terlalu neko2 pengen bisa ini pengen keliatan begitu. Hanya cukup mendaftar ke penyedia layanan gratis, dengan berbekal alamat email dan bisa bahasa Inggris sedikit, satu alamat di internet akan menjadi hak anda. Tinggal diisi tulisan2 sesuai dengan keinginan pemiliknya.
Begitu di-publish, terbukalah tulisan itu bagi seluruh peselancar internet di seluruh dunia. Bahkan dalam beberapa saat akan masuk ke dalam list dari search engine yang canggih dan populer. Dengan kata kunci yang sesuai, terpampanglah alamat blog itu untuk diakses oleh siapapun yang mencari informasi tentang kata kunci yang diberikan. Begitu saja. Tidak perlu melewati saringan editor, rapat redaksi, badan sensor, atau segala tetek bengek birokrasi. Bebas.
Bertanggung Jawab
Yah, kebebasan memang ada konsekuensinya. Kebebasan penuh itu membuat orang bisa menulis semaunya. Orang yang tidak bertanggung jawab akan dengan mudah membuat berita bohong dan menyebarkannya. Dan para pembacanya yang naif atau para pencinta "conspiracy theory" siap untuk diterkam oleh tulisan bohong tersebut, apalagi jika dikemas dengan sempurna. Orang seperti itu pasti ada aja, sebagaimana banyak email2 bohong (hoax) yang menyebar lewat milis, atau bahkan website dengan tampilan profesional tapi berisi propaganda bohong.
Semua itu tergantung pada pembacanya tentu saja, yang harus pintar2 menyaring, mencari dan membandingkan dengan website lain dan media lain, tidak mudah termakan isu.
Tetapi sebenarnya, weblog yang sifatnya personal ini, mempunyai filter tersendiri. Weblog akan sangat mencirikan sang pemiliknya. Orang akan bisa berinteraksi dengan pemiliknya dan memahami karakternya. Dari situ pembaca akan bisa mempelajari patutkah dia percaya akan tulisan2 yang ada di weblog tersebut. Begitu seseorang telah dipercaya, maka segala informasi yang dia berikan akan didengar dan dipertimbangkan oleh banyak orang. Demikian pula sebaliknya.
Mengapa Via Blog?
Saat kebebasan terbungkam seperti yang terjadi di Iran, kehadiran weblog ini pasti akan terasa seperti pelepas dari tali pengekang yang menjerat erat. Menjadi sarana penyebaran informasi bagi mereka yang mempunyai naluri jurnalis, dan menjadi sumber informasi bagi mereka yang kehausan akan berita yang faktual dan aktual.
Sedangkan di AS, yang terjadi adalah masyarakat sudah sangat sadar akan kebebasan berbicara dan berekspresi. Dan blog adalah sarana yang paling tepat untuk menyalurkan itu semua. Tidak perlu melalui media massa yang resmi, yang memiliki banyak prosedur untuk memuat suatu tulisan, melalui blog-pun sudah cukup. Blog telah memiliki komunitas pembaca tersendiri. Ketika komunitas itu semakin membesar dan membesar, pengaruhnya pun mulai bergaung kemana-mana, hingga mampu menjatuhkan seorang eksekutif dari jabatannya.
Masa Depan Blog
Akankah weblog hanyalah trend sesaat, yang lambat laun akan hilang? Aku pikir itu salah, yang mungkin malah blog akan berkembang lebih jauh lagi dengan berbagai fasilitas yang lebih lengkap. Mengapa begitu? karena blog adalah sarana untuk berekspresi yang sangat luas. Orang butuh tempat untuk berekspresi. Pelukis akan berekspresi lewat coretan kuas di atas kanvas. Musisi berekspresi lewat alunan nada. Dan mereka yang suka ngoceh via tulisan mempunyai media berekspresi di dalam blog. Apakah mengekspresikan diri itu hanya suatu trend? bukan dong, itu adalah salah satu kebutuhan hidup.
Seperti aku sendiri, sesudah membaca buku, mendengar berita, atau mengalami suatu kejadian, pasti ada saja hal-hal yang berputar2 di dalam otak. Kekaguman, keheranan, kemarahan, protes, kritik, menggumpal di kepala. Membicarakannya dengan seseorang, kadang tidak cukup memuaskan, karena belum tentu orang itu berminat membicarakannya. Dengan blog, aku bisa bebas menuliskan segala opiniku tentang itu, tanpa perlu berbasa-basi, tanpa takut akan disela dengan pembicaraan lain, dan pasti akan bisa dibahas hingga tuntas. Apakah nanti akan ada yang punya waktu untuk membacanya, itu urusan nanti. Yang penting semua gumpalan di kepala sudah meluncur dengan lepas.
Alhamdulillah, kebebasan pers di Indonesia lumayan terjamin, jadi kebebasan blogger paling nggak juga tidak akan terlalu dikekang. Nggak usah takut bakal diculik dan ditangkap hanya karena punya blog, yang penting asal nggak nulis yang neko2 aja. Meski mungkin kekuatan blogger Indonesia belum sekuat blogger Amerika.
Tulisan ini aku akhiri dengan lagu dari Seurieus Band yang telah digubah oleh Syahrani:
BLOGGER, JUGA MANUSIA!!!
Punya rasa punya hati
Jangan samakan dengan pisau belati!! :P
<< Home