Tuesday, February 01, 2005

A.M.K.M.

AMKM, nama yang sering dipakai di banyak stasiun radio untuk acara pemutaran lagu2 top 40 atas permintaan para pendengarnya. Entah, apa sekarang masih ada acara radio yang pake nama itu. Harap maklum, aku bukan lagi penikmat setia program radio, kalopun kadang masih ndengerin radio, bukan radio kelas "amkm" :P Kalo ternyata masih ada stasiun radio yang pake nama itu untuk acaranya, duh, nggak kreatip banget seh? mbok ya nyari judul lain, amkm itu kan istilah jaman kolo bendhu yang sudah seharusnya masuk museum gajah.

Terus? kalo aku bukan penikmat acara radio AMKM, bakal ngebahas apa posting ini? Diawali keisengan si Tejopurnomo Lungguhningmejo Ketibanboto Limo a.k.a TDJ a.k.a Titi DJ yang meminta aku untuk membuat posting tentang satu topik yang sedang sangat mengganggu kehidupannya dan dia merasa perlu mendapat pencerahan dari tukang ngebahas yang sok tahu. Dia ini sebenernya udah punya blog sendiri dan katanya sih suka menulis dan pengen jadi jurnalis, tapi nggak tau kok blognya hingga saat ini baru berisi satu puisi nggak jelas (karena itulah aku nggak tega untuk bikin link ke blognya, karena selain belum layak untuk di-link, juga bisa2 akan lebih mempermalukan dia, takutnya malah dia mutung dan mundur dari dunia ngeblog, kan aku juga yang rugi kehilangan satu calon blogger potensial yang bisa dihujat dan dicaci maki... :D). Padahal sebenernya dia lebih hebat dari aku, karena beberapa tulisannya sudah pernah dimuat di beberapa koran terkemuka di Indonesia. Memang sih, tulisan2nya itu belum menghasilkan honor yang membanggakan, karena hingga saat ini tulisan2nya baru bisa masuk ke pojok "Surat Pembaca" yang bebas honor :P Tapi yah... lumayan lah, boleh deh ngaku kalo tulisannya pernah masuk Kompas...

Nha... sejak kapan di sejarah ngeblog ada posting by request??? opo tumon to? emangnya kita blogger apaan? blogger panggilan? ... plis deh :P

Tapi, yah... apa boleh buat. Bagaimanapun saya harus mengakui, bahwa saya sebagai blogger, saya merasa tidak akan ada artinya dan tidak akan bisa sampai seperti ini tanpa anda semua para pembaca blog saya yang dengan setia mengisi shoutbox dan mencoretkan sederet kata di kotak komentar *jaim ala seleb mode on, plus senyum semanis madu* ... Dan piala ini saya persembahkan untuk anda semua... GUBRAKS!!!

Well, oke, tidak perlu berpanjang kata lagi, kita mulai saja acara AMKM ini... errr.. mungkin lebih baik kita pakai trade mark sendiri biar nggak perlu bayar royalti.. emm.. AMQM aja kalo gitu.. Anda Meminta Qyu Membahas... rrr... Mengoceh... mmm... Meracau... whatever lah..

Spongebob

Rikues pertama datang dari adik kita yang lucu imut-imut, yang paling demen nongkrong di depan tivi sepanjang hari. Dia ini paling histeris kalo tanda waktu sudah menunjukkan SPONGEBOB TIME!!... Adik kita minta dibahas mengenai fenomena yang diakibatkan oleh tayangan kartun yang satu ini.

Sebentar...*obrak-abrik file* ... Spongebob... Spongebob... P.. Q.. R.. S.. Spon.. Sponsor.. Spontan.. wah.. Maaf.. Tidak ada file tentang Spongebob di Library pertelevisian kami :P

Mohon maaf pembaca, saya harus mengakui bahwa saya hampir tidak pernah nonton kartun ini. Kenapa? Maaf saja kalo saya bilang: Gambarnya jelek!! Apa coba yang menarik dari sebuah spon yang biasa buat cuci piring yang berbentuk kotak punya mata, mulut, tangan dan kaki, memakai celana, bersepatu dan bisa berbicara...?? Badannya yang berbintil2 dan berlobang2 sangat mengganggu pemandangan. Apa nggak ada benda lain yang lebih indah untuk di-personifikasi? Saya yang terbiasa menonton kartun berbentuk sempurna seperti karya2 Disney tentu akan merasa tidak pada tempatnya untuk menjadi penikmat tokoh kartun buruk rupa seperti itu...

Maaf kalau saya harus mengecewakan anda, tapi itulah kenyataannya saat ini. Saya nggak tahu apa2 soal Spongebob the Squarepants selain bentuk luarnya, mungkin saja di balik penampilan yang buruk itu tersimpan hati yang mulia, baik hati dan tidak sombong... mungkin saja, saya nggak tahu. Dan tidak menutup kemungkinan sih kalo suatu saat saya juga bakal suka. Karena saya juga pernah nggak suka sama kartun Crayon Shinchan yang gambarnya juga jauh dari standar sempurna ala Disney, namun pada akhirnya saya pernah jadi penikmat setianya... :)


Sirkus

Rikues selanjutnya masih dari orang yang sama, dengan pesan sebagai berikut:

"Coba skrg dibahas ttg tayangan sirkus yg kayaknya ada dimana2 jg neh... byk yg suka :D Gara2 acara sirkus, temenku mnjadikan diriku sbg korban dan pijakan untuk dia loncat dan berdiri2 dgn satu kaki kayak di sirkus itu :(. tuhh... lihat sisi lainnya dong :D. lagian pemain sirkusnya seksi2... hehehe"

Sirkus? apa yang bisa dibahas ya? dari dulu yang namanya sirkus ya gitu2 aja kan? Memang sih, kita dijamin akan tetap terkagum2 dengan aksi para pemain sirkus yang sangat lihai meliuk2kan tubuh, menjaga keseimbangan, melompat secara akurat, atau memainkan peralatan dari yang paling sederhana sampai yang paling berbahaya. Semuanya itu jelas merupakan hasil dari ketekunan berlatih yang tidak kenal lelah. Dan jika kita terkagum2 ya karena memang hasil dari latihan keras itu sangat luar biasa bagi manusia biasa seperti kita. Gabungan antara kekuatan, konsentrasi, keseimbangan yang tidak sembarang orang bisa melakukannya.

Kalo terus ada orang yang pengen meniru2 pertunjukan mereka tanpa latihan yang serius, ya itu sih biasanya kelakuan anak kecil yang terlalu lincah yang suka meniru2 hal2 aneh untuk mendapat perhatian dari orang lain. Dan kalo terus ada orang yang jadi korban sebagai pijakan loncat2 dan berdiri satu kaki layaknya pemain sirkus... lha kok mau2nya? Mungkin karena bentuknya memang kayak papan loncat dan papan pijakan kali ya...

Pemain sirkusnya seksi2...? itu masalah anda dengan mata anda sendiri... Anda niatnya nonton atraksinya atau nonton seksinya? silakan saja... pilihan ada di tangan anda... tentukan sesuai hati nurani... :P

Infotainment

Ini rikues dari Raden Roro Ayu Siberia yang anginnya masih suka mengembara kemana-mana. Saya tahu, embak yang satu ini memang punya potensi untuk jadi biang gossip terkemuka, atau paling nggak pemerhati serius dari issue2 hangat di seputar lingkungannya. Terbukti beliau paling suka duduk manis, nongkrong, atau selonjor di pojok salah satu warung kopi terkemuka di dunia blogger, dengan tidak lupa ditemani secangkir coklat panas kegemarannya. Entah kenapa, mungkin riset yang saat ini sedang ditekuninya di negri jepun itu ada hubungannya dengan gossip.

Kenapa orang suka acara gossip selebritis? padahal itu kan nggak ada pengaruhnya sama sekali terhadap kehidupan para penikmat gossip? Alasan retoris-normatif-bombastis-nya adalah: Kita bisa belajar dari pengalaman orang lain, agar kita tidak perlu ikut2 terjatuh ke dalam lubang yang sama. Tapi apa bener, niat kita ngikutin acara gossip itu untuk mengambil hikmah dari peristiwa2 yang dialami para seleb? I don't think so...

Sekarang, kenapa orang suka mengamati para selebritis? Mungkin pada dasarnya hampir semua orang pengen jadi orang terkenal. Manusia punya kebutuhan akan pengakuan dan penghargaan dari manusia yang lain, untuk membuktikan bahwa dia eksis, bermanfaat, dan dibutuhkan. Bahkan kalau bisa eksistensinya itu melebihi dari orang kebanyakan. Dengan mengamati para seleb, mengetahui segala seluk beluk kehidupannya, mungkin dia bisa mem-personifikasi dirinya sebagai sang seleb.

Atau kalaupun tidak mengandaikan dirinya sebagai sang seleb, mungkin dia ingin menjadi orang yang dekat dengan sang seleb. Nggak jadi sebagai tokohnya, sebagai temannya saja cukup lah, lumayan... bisa numpang ngetop. Dengan mengetahui semua seluk-beluk kehidupan sang tokoh, dia akan merasa seolah-olah sebagai orang yang cukup dekat dengan sang seleb. Dan kalau lagi berada di forum gossip akan merasa sangat terhormat jika dia menjadi orang yang paling tahu tentang sang tokoh, seakan dialah orang yang paling dekat dengan si pesohor yang membuat dia ikut merasa tersohor. Kalau sampai nggak ngerti dan ketinggalan gossip terbaru, itu akan meruntuhkan martabat dia sebagai orang yang merasa dekat dengan para seleb.

Kayaknya sih gitu menurut saya. Para penikmat gossip itu sebenernya ingin numpang ngetop...

Tapi ada juga sih, penikmat gossip yang mengikuti semua isu itu sebatas tahu saja. Dia seperti seorang penonton film yang sedang menikmati jalinan cerita dan menunggu kejutan2 berikutnya. Menganggapnya seperti sedang baca novel tapi dari kehidupan yang sesungguhnya. Antara lain ya... saya sendiri :D

Banjir di Jakarta

Rikues selanjutnya masih dari Mbake Siberia. Hmm... kayaknya belum bisa dibahas. Karena banjir sedang tidak terjadi di Jakarta. Banjir yang kemaren terjadi, itu menurutku banjir pembukaan saja. Tidak berarti nanti pasti akan ada banjir selanjutnya, aku tidak berani bikin prediksi seperti itu. Tapi biasanya sih gitu. Di awal musim curah hujan tinggi akan terjadi banjir sebentar, tapi banjir sebenarnya baru akan terjadi di pertengahan musim curah hujan tinggi. Biasanya lagi, itu terjadi di sekitar hari2 menyambut Tahun Baru Imlek. Mereka yang merayakan tahun baru Imlek biasanya bahagia jika di awal tahun terjadi hujan deras, karena menandakan akan banyak rejeki di tahun itu. So, be prepared... awal tahun baru imlek kalo nggak salah tanggal 9 atau 10 Februari.

Proyek Banjir Kanal Timur katanya sudah dimulai. Pembuatan saluran pengendali banjir yang menyambung Banjir Kanal Barat yang telah ada sejak jaman Belanda ini melintas dari Jakarta Timur ke Jakarta Utara dan bermuara di Teluk Jakarta ini, diharapkan selesai pada tahun 2008. Dijanjikan jika Kanal itu telah selesai, Jakarta akan lebih aman dari banjir. Jadi selama tiga tahun ke depan, tabahkan hatimu wahai warga Jakarta untuk menyambut banjir, toh paling cuma 1 sampai 10 hari dari total 365 hari dalam setahun. Syukurilah 355 hari dimana kalian bisa bebas beraktifitas tanpa gangguan genangan air... :)


WUUAAAHHH... panjang nian posting kali ini... mau dipecah satu2 terlalu pendek sih.
APA?? Rikues lagi?? ..... duh...