Tuesday, June 07, 2005

Mataku


Beberapa minggu ini mataku cepet sekali capek. Kalo udah lama di depan komputer kantor, mata ini lama-lama jadi berat. Memang sih, monitor komputer di kantor masih pake CRT yang tentunya menimbulkan flicker. Flicker yang kedipannya sebenarnya nggak ketangkep oleh mata, tapi bisa bikin mata cepet capek. Meskipun brightness ama contrast nya udah aku turunin tetep aja nggak pengaruh banyak, sampe temen2 pada bilang "kok monitormu gelap gini sih?". Kacamataku juga padahal udah pake lensa yang anti UV, yang katanya bisa mengurangi radiasi monitor komputer.

Tapi sebenernya bukan cuma kalo lagi di depan komputer sih. Lagi di luar ruangan pun, kalo mata terlalu lama fokus ke satu hal, bisa capek juga.

Kalo udah capek gitu, mata ini susah untuk diajak fokus. Dan selanjutnya, karena mata nggak bisa fokus, otak ini juga ikut2an nggak bisa fokus. Mata ini maunya istirahat aja, dan otak malah ikut2an ngajak tidur. Ngantuk dan nggak bisa konsentrasi lagi.

Dalam keadaan seperti itu, kalo aku ngaca, pasti keliatan banget kalo mataku yang kiri posisinya udah nggak simetris sama yang kanan. Mata yang kiri akan berada di posisi sudut yang lebih lebar daripada mata kanan. Kebalikan dari orang juling. Kalo mata udah nggak kompak gitu, ya gimana bisa fokus...

Sejarah Kacamataku

Aku pake kacamata sejak kelas 3 SMP. Sebenernya waktu kelas 6 SD udah ngerasa kalo mata kiri lebih lemah dari mata kanan. Tapi waktu itu mata kanan masih cukup powerfull untuk menutupi kekurangan mata kiri. Bahkan waktu kelas 6 itu aku didudukkan di bangku paling belakang, dan nggak ada masalah karena masih bisa melihat tulisan di papan tulis. Selanjutnya seiring dengan perubahan2 struktur biologis dimasa puber, mataku juga minta perhatian. Mulai sering pusing, kalo terlalu lama fokus ke papan-tulis. Jadilah aku nowel2 ibuku, minta dibeliin kacamata.

Sebelum pake kacamata itu, aku kadang iseng pake kacamata kakakku dan bercermin :D ... wah keren juga nih kalo aku pake kacamata... ( Hoi!! para blogger narsis!, tolong ya kalian harus bertanggung jawab karena sudah menularkan virus narsis ini ke aku!! :P ) Jadilah ketika aku harus menyambung mataku dengan kacamata, bukannya sedih karena merasa punya kekurangan, tapi malah senang girang riang gembirang menyambut kacamata baruku... :D

Di Keluargaku hampir semuanya pake kacamata, kecuali satu orang. Dan kakakku yang nggak pake kacamata itu suka berucap, "Jangan sampai aku ikutan pake kacamata". Errr... jangan takabur deh mas :P

Pertama kali pake kacamata, ukurannya kalo nggak salah minus 1.5 untuk yang kiri dan minus 0.25 untuk yang kanan. Njomplang ya? Katanya sih karena perbedaan minus yang jauh itulah yang bikin aku gampang pusing. Setelah itu, hampir setiap 2 tahun sekali aku harus ganti lensa karena udah nggak cocok lagi ukurannya. Nambah terus minusnya. Saat remaja memang katanya minus mata akan cenderung nambah seiring dengan perubahan struktur tulang. Dan setelah selesai kuliah, barulah ukuran minus mataku berhenti di minus 3 untuk kiri dan minus 2 untuk kanan, hingga sekarang.

Terapi Mata

Balik lagi ke masalah mataku yang lagi cepet capek ini.
Mungkin bakal ada yang kasih saran suruh minum vitamin A rutin atau banyak2 makan buah yang bervitamin A. Udah sih, meski ya nggak bisa rutin bener, seingatnya aja. Satu waktu bisa inget terus dan jadi ritual rutin, tapi di waktu lain bosen dan nggak dilanjutin. Aku emang susah untuk bisa bertahan dalam suatu ritual rutin yang nggak wajib seperti itu. Kecuali ngecek blog setiap satu jam sekali tentunya... :D

Beberapa bulan lalu aku pernah beli buku tentang "Terapi Mata". Buku ini menjanjikan bakal bisa lepas dari ketergantungan dengan kacamata kalo bisa rutin ngejalanin latihan2 yang ada disitu. Tapi terus terang aku nggak bermaksud untuk bisa lepas dari kacamata sama sekali. Soalnya dengan pake kacamata aku merasa bisa lebih meyakinkan, sedangkan kalo nggak pake tampangku bakal jadi culun. Di samping dengan adanya kacamata, akan memberikan garis yang lebih jelas terhadap posisi hidungku yang tidak terlalu tinggi ini ... hehehe :D

Aku sempet beberapa saat coba2 jalanin beberapa latihan. Terasa sih ada perubahan sedikit demi sedikit. Tapi ya itu tadi, aku susah untuk bertahan dalam ritual rutin. Jadi lama2 ya bosen :D Disamping itu, saat aku ngerasa ada sedikit perubahan itu, yang terjadi adalah aku jadi pusing kalo pake kacamata yang sekarang. Dan di buku itu disaranin kalo udah terasa membaik, segera ganti lensa dengan yang lebih rendah ukurannya. Walah! ya tunggu dulu, lensa kan nggak murah. Entar aja deh, stop dulu latihannya.

Beberapa lama aku nggak sentuh buku itu dan nggak melakukan terapi lagi. Dan beberapa hari kemaren, karena masalah mata yang cepet capek ini, aku mulai menengok lagi buku itu. Hasilnya ternyata lumayan juga, beberapa kali dilatih udah terasa perubahan. Nggak cepet capek lagi, nggak gampang kehilangan fokus lagi. Sekali2 sih emang mata ini masih suka terasa berat, tapi kalo nggak salah itu namanya adalah "ngantuk"... hehehe

Beberapa Latihan

Latihan Memompa
Jangan usil nanya kenapa nama latihannya begitu :P. Aku cuma menuliskan apa yang disebut di buku itu. Ini adalah latihan untuk memperbaiki fokus mata, terutama untuk penderita miopia kayak aku. Latihannya:
- Letakkan obyek berupa pensil, atau jari, atau apa aja sejarak 15 cm di depan mata.
- Pandangi obyek itu beberapa detik hingga ke detil terkecil yang mampu diliat.
- Pindahkan pandangan ke obyek yang berada jauh minimal 4 meter dari kita.
- Pandangi obyek jauh itu beberapa detik juga hingga ke detil terkecil.
- Ulangi hingga beberapa menit.

Latihan Meniup Trombone
Ini juga latihan untuk memperbaiki fokus:
- Letakkan telunjuk sejarak 15 cm dari mata. Fokuskan mata untuk melihat jari tersebut.
- Perlahan2 gerakkan jari itu menjauh hingga tangan terjulur lurus ke depan, dengan tetap memfokuskan pandangan pada jari tersebut.
- Perlahan2 kembalikan jari ke posisi semula, hingga sedekat mungkin semampunya mata untuk tetap fokus pada jari tersebut.
- Ulangi beberapa kali hingga beberapa menit.

Latihan Perputaran Jam
Yang ini untuk menguatkan otot mata, agar tidak gampang juling atau melebar, dan bisa melirik dengan lebih nyaman :P.
- Pandang lurus ke depan tanpa memfokus pada satu obyek, bayangkan sedang berada di hadapan sebuah jam besar
- Gerakkan mata ke arah jam 3, melirik sejauh mungkin, tahan 2 detik
- Kembalikan mata ke tengah
- Gerakkan mata ke arah jam 4, dan seterusnya
- Lakukan beberapa putaran.

Itu beberapa latihan yang sempet aku lakukan dan lumayan memberikan hasil. Masih ada beberapa latihan lain sih, tapi bakal terlalu panjang kalo ditulis disini semua :) Cari aja deh di toko buku ya....

Karunia Terindah

Begitulah, rupanya untuk mata juga ada olahraga tersendiri yang perlu dilaksanakan. Soalnya dalam sistem penglihatan itu kan ada juga otot-ototnya. Ada otot yang bertugas mengatur akomodasi lensa untuk menentukan fokus mata. Ada juga otot yang bertugas memutar bola mata. Yang namanya otot itu kan bisa melemah kalo nggak dilatih, kemampuan kontraksi dan relaksasinya menurun. Jadi memang perlu dilatih agar tetap fit, selain juga perlu asupan zat2 tertentu yang membantu kesehatan organ mata.

Hmmm... nggak kebayang deh kalo sampai karunia kemampuan memandang ini dicabut. Akan hilang semua keindahan alam semesta dari hidupku. Nggak bisa lagi mengenali kondisi sekitar dengan mudah. Nggak bisa lagi membaca buku2 yang berisi banyak ilmu itu. Nggak bisa lagi berbuat banyak hal secara mandiri, termasuk ngeblog :D

Selagi karunia ini masih dimiliki, sudah seharusnya dirawat dan dimanfaatkan secara baik dan benar. Sebagai cara kita untuk mensyukuri atas karunia terindah ini :)