Monday, October 16, 2006

Spirit Walker

Ini adalah buku kedua dari Chronicles of Ancient Darkness karya Michelle Paver. Kelanjutan dari Wolf Brother. Versi aslinya terbit tahun 2005, berjarak setahun dari yang pertama. Penerbit Matahati meluncurkan terjemahan buku kedua ini hanya berjarak 6 bulan dari buku pertamanya.

Di buku pertama dicantumkan sub judul terjemahan "Saudara Serigala" untuk "Wolf Brother", tapi di buku kedua ini tidak ada lagi judul terjemahan. Hanya "Spirit Walker" saja yang tertulis di sampulnya. Di dalam bukunya sendiri tidak tercantum kata yang menerjemahkannya, yang ada hanya istilah 'klanaroh' yang berasal dari bahasa suku2 yang ada di buku ini. Arti 'klanaroh' sendiri ya 'spirit walker' itu, atau kalo boleh aku terjemahin kira2 adalah "Roh Pengelana".

Roh Pengelana

Tokoh-tokoh utamanya tentu saja tetap Torak, Renn, dan Serigala. Karena Torak masih tinggal bersama Klan Gagak, maka orang2 dari Klan Gagak tetap muncul di kisah ini, seperti ketua Klan Fin-Kedinn dan dukun Klan Saeuun. Dan untuk kali ini Torak, Renn, dan Serigala banyak berinteraksi dengan Klan Anjing Laut.

Suatu penyakit mematikan menyerang orang2 dari klan hutan, termasuk Klan Gagak. Saeuun, sang dukun dari Klan Gagak, tidak mampu berbuat banyak. Torak berniat pergi mencari obat ke Hutan Dalam, namun dicegah oleh Fin-Kedinn. Fin-Kedinn curiga bahwa munculnya penyakit itu memang ditujukan untuk memancing agar Torak keluar dari persembunyiannya. Sejak Torak berhasil membunuh Beruang Jahat (di buku pertama) ciptaan para Pemakan Arwah, nama dan keberadaan Torak memang sengaja disembunyikan oleh Klan Gagak. Karena Torak pasti menjadi incaran para Pemakan Arwah.

Tentu saja Torak tidak bisa dicegah. Diam-diam dia pergi sendiri ke Hutan Dalam. Dalam perjalanan dia juga berusaha mencari Serigala yang telah memisahkan diri setelah mereka bersama2 menghancurkan Beruang Jahat. Seakan telah terjalin ikatan batin, Serigala juga memisahkan diri dari kelompoknya untuk mencari Torak, si Tinggi Takberekor. Renn juga segera melacak jejak Torak ketika tahu ia ditinggal pergi.

Sampai di perbatasan Hutan Dalam Torak malah diusir dan disuruh pergi ke pinggir laut menemui klan Anjing Laut. Torak pun pergi ke pinggir laut, suatu tempat yang sangat asing bagi Torak karena selama ini ia selalu berada di hutan. Di pantai Torak malah ditangkap oleh anggota Klan Anjing Laut. Torak dibawa dengan paksa ke pulau di tengah laut tempat tinggal Klan Anjing Laut. Renn yang telah bertemu dengan Serigala sayangnya terlambat sampai di pantai.

Meskipun dibawa sebagai tawanan Torak akhirnya berhasil meyakinkan Tenris, dukun Klan Anjing Laut, bahwa ia memerlukan obat untuk penyakit yang diderita klan2 Hutan. Bersama beberapa anak muda dari Klan Anjing Laut Torak berjuang mencari akar selik yang menurut Tenris adalah obat yang dicari. Torak pun harus belajar mengayuh sampan kulit, dan selanjutnya berhadapan dengan tebing curam yang dihuni elang pemarah, juga dengan ikan hiu pemburu yang sedang mengamuk. Tapi yang paling membahayakan adalah selama petualangan ini Torak selalu dibuntuti oleh Penguntit bermuka daun yang selalu berusaha mencelakakan nyawanya.

Seru dan Mengasyikkan

Michelle Paver tetap konsisten dengan gaya tulisannya yang lancar namun rinci. Paver berhasil menciptakan dunia tersendiri yang lengkap dan utuh. Kehidupan tokoh2 di buku ini adalah kehidupan yang sama sekali berbeda dengan kehidupan yang ada saat ini. Kehidupan yang sangat bergantung kepada alam. Paver menguraikan satu demi satu cara hidup klan2 pemuja alam bebas ini dengan logis dan rinci, hingga kita dibuat percaya bahwa memang pernah ada kehidupan seperti itu.

Banyak istilah seperti untuk segala macam nama tumbuhan yang mungkin banyak pembaca awan tidak tahu seperti apa wujudnya, lalu istilah2 sederhana tapi aneh yang dipakai jika sedang memakai Serigala sebagai penutur cerita. Tapi istilah2 itu malah membuat cerita ini mengasyikkan untuk diikuti, karena membuat pembaca semakin larut dalam dunia yang berbeda.

Petualang Torak di buku ini juga lumayan seru dan menegangkan. Beberapa kali Torak nyaris kehilangan nyawanya. Konflik2 tak terduga berhasil menimbulkan ketegangan hingga akhir cerita. Persahabatan unik antara Torak dan Serigala juga tetap menarik untuk diikuti, sembari mengikuti perkembangan Torak yang perlahan-lahan akhirnya menemukan jati dirinya dan tumbuh menjadi sosok yang semakin kuat.

Yang jelas buat yang suka petualangan di alam bebas dari jaman batu dengan sedikit bumbu mistis, buku ini bisa bikin penasaran hingga akhir cerita. Bahkan kemudian penasaran dengan buku berikutnya. Tapi masih lama sih, buku ketiganya "Soul Eater" (Pemakan Arwah) baru akan terbit tahun depan...