Monday, June 26, 2006
Ken Follett, Night Over Water
Ini adalah buku pertama karya Ken Follet yang aku baca. Pertama kali menangkap nama Ken Follet adalah waktu melihat ada tumpukan novel-novel baru setebel bantal yang judulnya "The Pillar". Huaduh! serem bener liat novel setebel itu. Udah gitu font-nya lumayan kecil dibanding novel umumnya, dan harganya... bisa dapat 2-3 novel ukuran biasa. Kapan-kapan deh.. :D
Lalu muncullah novel ini, dengan ukuran buku yang sama (tingginya 23 cm) tapi dengan tebal yang kira2 kurang dari separo (yang ini 561 halaman, entah si Pillar, ada kali 1000 halaman). Judulnya "Night Over Water" atau "Malam Di Atas Lautan", terbitan Gramedia, Mei 2006. Versi aslinya diterbitkan tahun 1991. Jadi penasaran aja, seperti apa sih tulisan Ken Follet ini, pengen kenalan. Mumpung ada buku yang lebih tipis.
Bibit Konfliknya
Gambar sampulnya sedikit menjelaskan tentang judulnya. Sebuah pesawat terbang yang bentuknya rada endut sedang melayang di atas lautan. Babak utama dari cerita ini memang mengambil lokasi di sebuah kapal terbang yang sedang menempuh perjalanan 30 jam melintasi samudera Atlantik dari Inggris ke New York.
Yap, kapal terbang, bukan pesawat terbang :D alias "flying boats". Clipper, nama komersil dari Boeing B-314, adalah pesawat amfibi yang mendarat dan lepas landas di permukaan air. Bentuknya perpaduan dari bentuk pesawat di bagian atas dan bentuk kapal di bagian bawah dengan beberapa assesoris tambahan. Dari situsnya, Ken Follet mengungkapkan bahwa dia terpesona dengan keunikannya sehingga sangat ingin membuat kisah yang terjadi di dalam pesawat ini. Dan karena pesawat ini hanya beroperasi pada masa2 sekitar perang dunia pertama, maka pada masa itu pulalah kisah tersebut dirangkai.
Diawali dengan drama-drama dari para tokoh, yang nantinya akan menjadi penumpang Clipper, pada saat Inggris akhirnya ikut menyatakan perang terhadap Jerman di Perang Dunia pertama. Sebagian besar dari mereka memang memutuskan pergi ke Amerika untuk melarikan diri dari kekacauan yang mungkin timbul saat perang benar-benar pecah di Inggris.
Keluarga bangsawan Oxenford memutuskan menyeberang ke Amerika karena tahu mereka akan menjadi sasaran selama perang. Lord Oxenford adalah pemimpin fasis di Inggris yang gagal memperoleh dukungan. Margareth, putri keduanya yang lebih cenderung ke sosialis, berusaha menentang ayahnya yang sangat otoriter. Sementara Elizabeth, putri pertamanya, diam-diam telah menyiapkan sebuah pemberontakan.
Harry Marks, pemuda parlente yang sebenarnya seorang pencuri perhiasan yang lihai, memesan tiket Clipper untuk melarikan diri ke Amerika dari pembebasan bersyarat setelah ketahuan mencuri manset milik bangsawan terkemuka.
Diana Lovesey, istri seorang pengusaha sukses di Manchester, menemukan indahnya cinta ketika berkenalan dengan Mark Alder seorang penulis asal Amerika. Diana begitu terbutakan oleh perlakuan manis Mark, hingga akhirnya ia nekat memutuskan ikut terbang dengan Clipper bersama Mark meninggalkan Inggris dan suaminya Mervin Lovesey.
Nancy Lenehan, wanita pengusaha pemilik pabrik sepatu besar di Boston, telah ditipu oleh adik kandungnya sendiri yang berusaha menjual perusahaan tanpa sepengetahuannya. Dengan berbagai cara ia berusaha menggagalkan rencana adiknya. Tapi terlebih dahulu dia harus bisa mengejar Clipper agar bisa segera sampai di Amerika.
Sementara itu Eddie Deakins, awak teknisi penerbangan di pesawat Clipper, mendapat telepon dari seseorang di Amerika yang memberitahukan bahwa mereka tengah menyandera istrinya. Eddie diminta melakukan beberapa hal saat penerbangan nanti jika tidak mau istriya celaka.
Itulah sejumlah penumpang dan awak yang ikut dalam penerbangan terakhir Clipper melintasi Atlantik sebelum pecah perang dunia pertama. Masing-masing memiliki problem rumit. Dan daftar penumpang itu masih akan ditambah lagi dengan seorang tahanan pembunuh yang sedang dalam pengawalan FBI, ilmuwan Jerman yang berusaha melarikan diri dari Nazi, seorang artis cantik Hollywood, dan seorang Putri aristrokat dari salah satu negara Eropa.
Lalu apa yang akan terjadi jika mereka semua dengan permasalahannya masing-masing harus menjalani penerbangan selama 30 jam di atas samudera Atlantik di dalam sebuah pesawat mewah?
Dimulai dengan Lambat, Ditutup dengan Seru
Kisahnya diawali dengan lambat, karena penulis sibuk membangun latar belakang bagi setiap tokohnya. Setiap drama untuk masing-masing tokoh diceritakan dengan lumayan panjang. Rumitnya drama dan banyaknya plot yang dibagi untuk setiap tokoh di bagian awal ini, menimbulkan sedikit kesan seperti sedang mengikuti opera sabun. Untungnya sih tidak sampai ada wanita culas dan anak haram yang akan melengkapinya sebagai opera sabun :D
Pesawat baru benar-benar berangkat di halaman 178 dari total 561 halaman. Pada bagian ini semua drama yang tadinya dikisahkan sendiri-sendiri mulai menyatu di satu tempat. Drama pun berkembang lebih jauh dengan interaksi antar banyak tokoh. Pertengkaran demi pertengkaran terjadi hampir di setiap kompartemen. Sementara Eddie Deakin harus mengalami pertentangan batin sendirian antara mengikuti kehendak penyandera istrinya atau menyelamatkan penerbangan.
Ketegangan layaknya cerita suspense-thriller baru dimulai di halaman 510. Di bagian ini, kisah drama percintaan dan konflik keluarga langsung berganti menjadi kisah thriller yang melibatkan anggota gangster saat Eddie Deakin berusaha menyelamatkan istrinya dari penyanderaan. Meskipun terasa terlambat dan terlalu singkat, tapi pada bagian ini ketegangan yang diciptakan cukup seru dan mampu menutup cerita dengan baik.
Drama yang Rumit, Tegang dan Panas
Katanya sih Ken Follet adalah "master of suspense". Tapi membaca novel ini lebih terasa sebagai novel drama yang ditutup dengan suspense. Meskipun begitu dari membaca bagian suspense dari novel ini, bisa dirasakan kepiawaian penulis dalam menjalin kisah tegang. Banyak twist dan kejutan-kejutan yang berhasil dibangun oleh penulis tanpa bisa ditebak sebelumnya. Karena belum pernah membaca novel Ken Follett yang lain, jadi aku belum bisa membuat perbandingan. Dari situsnya, Ken menyatakan kalau novel ini termasuk novel dia yang tergolong ringan.
Ken Follett tampaknya juga melakukan pengumpulan data yang cukup lengkap tentang tata letak, cara operasi, dan detil dari kapal terbang B-314 Clipper. Dia tahu apa yang harus dilakukan Eddie Deakin terhadap mesin pesawat agar bisa memenuhi permintaan penyandera tanpa diketahui awak yang lain.
Membaca beberapa review lain, ada yang menyatakan bahwa novel ini memang tidak terlalu menonjolkan kekuatan Ken Follet sebagai "master of suspense". Novel ini malahan dikatakan sebagai novel Ken Follet yang lumayan 'panas'. Yup, Gramedia pun memberikan label kecil di sampul belakang sebagai "Novel Dewasa". Beberapa kali Ken Follet di novel ini menyelipkan adegan-adegan panas di antara para tokoh yang cukup bisa bikin pembaca berkeringat :P
Meskipun terjemahannya terasa tidak terlalu sempurna, tidak selayaknya umumnya terjemahan dari Gramedia yang biasanya terkenal bagus, tapi novel ini lumayan menarik untuk dibaca. Tentunya hanya untuk anda yang sudah cukup dewasa ;)
Lalu muncullah novel ini, dengan ukuran buku yang sama (tingginya 23 cm) tapi dengan tebal yang kira2 kurang dari separo (yang ini 561 halaman, entah si Pillar, ada kali 1000 halaman). Judulnya "Night Over Water" atau "Malam Di Atas Lautan", terbitan Gramedia, Mei 2006. Versi aslinya diterbitkan tahun 1991. Jadi penasaran aja, seperti apa sih tulisan Ken Follet ini, pengen kenalan. Mumpung ada buku yang lebih tipis.
Bibit Konfliknya
Gambar sampulnya sedikit menjelaskan tentang judulnya. Sebuah pesawat terbang yang bentuknya rada endut sedang melayang di atas lautan. Babak utama dari cerita ini memang mengambil lokasi di sebuah kapal terbang yang sedang menempuh perjalanan 30 jam melintasi samudera Atlantik dari Inggris ke New York.
Yap, kapal terbang, bukan pesawat terbang :D alias "flying boats". Clipper, nama komersil dari Boeing B-314, adalah pesawat amfibi yang mendarat dan lepas landas di permukaan air. Bentuknya perpaduan dari bentuk pesawat di bagian atas dan bentuk kapal di bagian bawah dengan beberapa assesoris tambahan. Dari situsnya, Ken Follet mengungkapkan bahwa dia terpesona dengan keunikannya sehingga sangat ingin membuat kisah yang terjadi di dalam pesawat ini. Dan karena pesawat ini hanya beroperasi pada masa2 sekitar perang dunia pertama, maka pada masa itu pulalah kisah tersebut dirangkai.
Diawali dengan drama-drama dari para tokoh, yang nantinya akan menjadi penumpang Clipper, pada saat Inggris akhirnya ikut menyatakan perang terhadap Jerman di Perang Dunia pertama. Sebagian besar dari mereka memang memutuskan pergi ke Amerika untuk melarikan diri dari kekacauan yang mungkin timbul saat perang benar-benar pecah di Inggris.
Keluarga bangsawan Oxenford memutuskan menyeberang ke Amerika karena tahu mereka akan menjadi sasaran selama perang. Lord Oxenford adalah pemimpin fasis di Inggris yang gagal memperoleh dukungan. Margareth, putri keduanya yang lebih cenderung ke sosialis, berusaha menentang ayahnya yang sangat otoriter. Sementara Elizabeth, putri pertamanya, diam-diam telah menyiapkan sebuah pemberontakan.
Harry Marks, pemuda parlente yang sebenarnya seorang pencuri perhiasan yang lihai, memesan tiket Clipper untuk melarikan diri ke Amerika dari pembebasan bersyarat setelah ketahuan mencuri manset milik bangsawan terkemuka.
Diana Lovesey, istri seorang pengusaha sukses di Manchester, menemukan indahnya cinta ketika berkenalan dengan Mark Alder seorang penulis asal Amerika. Diana begitu terbutakan oleh perlakuan manis Mark, hingga akhirnya ia nekat memutuskan ikut terbang dengan Clipper bersama Mark meninggalkan Inggris dan suaminya Mervin Lovesey.
Nancy Lenehan, wanita pengusaha pemilik pabrik sepatu besar di Boston, telah ditipu oleh adik kandungnya sendiri yang berusaha menjual perusahaan tanpa sepengetahuannya. Dengan berbagai cara ia berusaha menggagalkan rencana adiknya. Tapi terlebih dahulu dia harus bisa mengejar Clipper agar bisa segera sampai di Amerika.
Sementara itu Eddie Deakins, awak teknisi penerbangan di pesawat Clipper, mendapat telepon dari seseorang di Amerika yang memberitahukan bahwa mereka tengah menyandera istrinya. Eddie diminta melakukan beberapa hal saat penerbangan nanti jika tidak mau istriya celaka.
Itulah sejumlah penumpang dan awak yang ikut dalam penerbangan terakhir Clipper melintasi Atlantik sebelum pecah perang dunia pertama. Masing-masing memiliki problem rumit. Dan daftar penumpang itu masih akan ditambah lagi dengan seorang tahanan pembunuh yang sedang dalam pengawalan FBI, ilmuwan Jerman yang berusaha melarikan diri dari Nazi, seorang artis cantik Hollywood, dan seorang Putri aristrokat dari salah satu negara Eropa.
Lalu apa yang akan terjadi jika mereka semua dengan permasalahannya masing-masing harus menjalani penerbangan selama 30 jam di atas samudera Atlantik di dalam sebuah pesawat mewah?
Dimulai dengan Lambat, Ditutup dengan Seru
Kisahnya diawali dengan lambat, karena penulis sibuk membangun latar belakang bagi setiap tokohnya. Setiap drama untuk masing-masing tokoh diceritakan dengan lumayan panjang. Rumitnya drama dan banyaknya plot yang dibagi untuk setiap tokoh di bagian awal ini, menimbulkan sedikit kesan seperti sedang mengikuti opera sabun. Untungnya sih tidak sampai ada wanita culas dan anak haram yang akan melengkapinya sebagai opera sabun :D
Pesawat baru benar-benar berangkat di halaman 178 dari total 561 halaman. Pada bagian ini semua drama yang tadinya dikisahkan sendiri-sendiri mulai menyatu di satu tempat. Drama pun berkembang lebih jauh dengan interaksi antar banyak tokoh. Pertengkaran demi pertengkaran terjadi hampir di setiap kompartemen. Sementara Eddie Deakin harus mengalami pertentangan batin sendirian antara mengikuti kehendak penyandera istrinya atau menyelamatkan penerbangan.
Ketegangan layaknya cerita suspense-thriller baru dimulai di halaman 510. Di bagian ini, kisah drama percintaan dan konflik keluarga langsung berganti menjadi kisah thriller yang melibatkan anggota gangster saat Eddie Deakin berusaha menyelamatkan istrinya dari penyanderaan. Meskipun terasa terlambat dan terlalu singkat, tapi pada bagian ini ketegangan yang diciptakan cukup seru dan mampu menutup cerita dengan baik.
Drama yang Rumit, Tegang dan Panas
Katanya sih Ken Follet adalah "master of suspense". Tapi membaca novel ini lebih terasa sebagai novel drama yang ditutup dengan suspense. Meskipun begitu dari membaca bagian suspense dari novel ini, bisa dirasakan kepiawaian penulis dalam menjalin kisah tegang. Banyak twist dan kejutan-kejutan yang berhasil dibangun oleh penulis tanpa bisa ditebak sebelumnya. Karena belum pernah membaca novel Ken Follett yang lain, jadi aku belum bisa membuat perbandingan. Dari situsnya, Ken menyatakan kalau novel ini termasuk novel dia yang tergolong ringan.
Ken Follett tampaknya juga melakukan pengumpulan data yang cukup lengkap tentang tata letak, cara operasi, dan detil dari kapal terbang B-314 Clipper. Dia tahu apa yang harus dilakukan Eddie Deakin terhadap mesin pesawat agar bisa memenuhi permintaan penyandera tanpa diketahui awak yang lain.
Membaca beberapa review lain, ada yang menyatakan bahwa novel ini memang tidak terlalu menonjolkan kekuatan Ken Follet sebagai "master of suspense". Novel ini malahan dikatakan sebagai novel Ken Follet yang lumayan 'panas'. Yup, Gramedia pun memberikan label kecil di sampul belakang sebagai "Novel Dewasa". Beberapa kali Ken Follet di novel ini menyelipkan adegan-adegan panas di antara para tokoh yang cukup bisa bikin pembaca berkeringat :P
Meskipun terjemahannya terasa tidak terlalu sempurna, tidak selayaknya umumnya terjemahan dari Gramedia yang biasanya terkenal bagus, tapi novel ini lumayan menarik untuk dibaca. Tentunya hanya untuk anda yang sudah cukup dewasa ;)
<< Home