Monday, April 17, 2006

Perfume, Dongeng tentang Aroma

Mendengar judul "Perfume" mungkin yang terbayang adalah novel berjenis chicklit. Judul itu memang cocok banget buat judul chicklit yang bercerita tentang wanita-wanita modis dengan berbagai pilihan parfum untuk memikat sekitarnya.

Lalu bagaimana dengan judul "The Story of a Murderer"? Yang melintas tentunya kisah suspense thriller tentang rumitnya pemecahan kasus yang melibatkan serangkaian pembunuhan.

Dan novel ini berjudul "Perfume", dengan sub judul "The Story of a Murderer". Karya Patrick Suskind pada tahun 1985. Diterbitkan versi bahasa Indonesianya oleh Dastan Books, salah satu divisi dari Pustaka Zahra, Maret 2006, dalam 423 halaman.

Kehidupan Seorang Ahli Parfum

Ini kisah fiksi tentang kehidupan Jean-Baptiste Grenouille (nggak tau gimana pelafalan nama ini secara benar, zang baptis....grenui...err.. grenuye.. ?) yang dibagi dalam 4 bagian. Bersetting kota-kota di Perancis pada pertengahan abad ke-18. Pada masa itu, menurut novel ini, kota-kota disesaki oleh aroma busuk di setiap penjurunya. Dan manusia-manusianya memiliki hidung yang sudah tumpul terhadap bau busuk.

Bagian pertama dimulai saat kelahiran Grenouille. Ia dilahirkan di tempat dengan aroma terbusuk di Paris. Dilahirkan dan ditinggalkan oleh ibunya di sebuah kedai ikan. Grenouille lantas diserahkan ke seorang ibu susu atas jaminan gereja. Sang ibu susu tidak tahan dengan kerakusan Grenouille saat menyusu, dan merasa tidak nyaman dengan keanehan si bayi yang sama sekali tidak berbau. Grenouille kemudian dibuang ke rumah penitipan milik Madame Gaillard. Ketika sudah cukup besar ia diserahkan ke Monsieur Grimal untuk bekerja sebagai buruh murah di penyamakan kulit miliknya.

Grenouille memang manusia yang tidak biasa. Meskipun badannya sama sekali tidak berbau, tapi dia memiliki daya penciuman yang sangat tajam. Hidungnya mampu mencium bau yang sangat samar yang datang dari kejauhan. Dan seiring dengan waktu ia mulai memilah-milah setiap aroma yang ia kenali. Hingga pada suatu saat dia menemukan bahwa aroma paling hebat adalah aroma yang memancar dari tubuh seorang gadis perawan.

Dengan keahliannya dalam memilah aroma, dia kemudian bekerja sebagai asisten seorang ahli parfum terkenal Giuseppe Baldini. Baldini sejatinya nyaris bangkrut, tapi dengan kehadiran Grenouille yang berhasil menciptakan parfum2 baru dengan aroma yang sangat hebat, bisnisnya pun berjaya lebih dari sebelumnya. Dan pada satu titik, Grenouille memutuskan untuk pergi mencari pengetahuan lebih lanjut tentang dunia aroma.

Bagian kedua diawali dengan Grenouille yang muak dengan bau manusia. Begitu muaknya hingga ia memutuskan untuk mengucilkan diri yang sama sekali tidak pernah tersentuh manusia. Selama tujuh tahun penuh ia tinggal di gua dengan hanya bergantung pada alam untuk menikmati kemurnian aroma alam.

Di tahun ketujuh ia memutuskan untuk kembali ke kehidupan manusia. Dianggap sebagai manusia gua yang terlantar, ia diselamatkan oleh Marquis de la Taillade Espinasse dan dijadikan obyek penelitian ilmiahnya. Disini Grenouille mulai menguasai pembuatan parfum yang bisa mempengaruhi pikiran manusia. Setelah beberapa saat tinggal di Montpellier, Grenuoille kembali memutuskan untuk pergi.

Bagian ketiga, Grenouille berkelana ke kota Grasse, kota yang dikenal sebagai pusat pembuatan parfum di Perancis. Ia kemudian bekerja sebagai asisten pembuat parfum Madame Arnulfi. Teknik2 pembuatan parfum baru ia pelajari dari seorang ahli disini. Teknik menyerap aroma dari benda-benda hidup.

Di kota ini kembali ia terpikat dengan aroma seorang gadis perawan yang sedang mekar. Berbekal segala pengetahuannya tentang pembuatan parfum dari berbagai aroma, dia berencana membuat parfum adiluhung dengan mengambil aroma dari para gadis perawan.

Dongeng tentang Aroma

Dari sinopsis di atas, kesimpulan awal tentang dugaan isi cerita dari sekilas membaca judul dan subjudul novel ini ternyata adalah sama sekali salah. Ini bukan kisah tentang para wanita gaya nan modis yang dikelilingi aneka parfum, juga bukan sebuah kisah tegang dan rumit tentang perburuan seorang pembunuh. Ini adalah kisah kehidupan seseorang yang sangat ahli dalam hal pengenalan dan penciptaan aroma.

Dan kenapa judul review ini aku beri tambahan "Dongeng tentang Aroma"? Karena memang ini adalah sebuah kisah ala dongeng. Kisah rekaan yang tidak nyata. Kehidupan manusia yang ada di novel ini digambarkan secara berbeda dari kenyataan, terutama dalam interaksinya dengan aroma. Aroma menjadi sesuatu yang sangat berpengaruh terhadap manusia, bahkan nyaris menjadi layaknya sihir.

Sebagai dongeng, jangan terlalu dianalisa alur ceritanya dengan logika-logika manusia secara umum. Penulis membuat dunianya sendiri dengan logika tersendiri yang tidak untuk dipertanyakan. Dunia yang dikuasai aroma. Ikuti saja kisahnya dan jangan bertanya, karena ini adalah dongeng.

Ada Sisi Menarik

Lalu, berhasilkah novel ini menjadi dongeng yang menarik?
Karena aku adalah pembaca yang banyak menyandarkan penilaian kepada logis tidaknya sebuah cerita, maka novel ini buat aku adalah novel yang aneh. Terasa seperti membaca kisah tentang kehidupan makhluk2 yang berwujud manusia tapi bukan manusia, karena banyaknya perbedaan2 yang mendasar. Beberapa bagian dari alur ceritanya banyak yang kurang logis atau didasari motif yang tidak jelas. Termasuk endingnya yang... "apaan sih ini?"...

Di satu sisi ada bagian yang menarik dari novel ini. Detil-detil dalam proses pembuatan parfum dari berbagai macam bahan disampaikan dengan lengkap dan cerdas. Proses perpaduan aneka aroma, proses penyulingan essence, proses penyerapan aroma menggunakan minyak dan lain-lain cukup menyita perhatian untuk diikuti dengan seksama.

Dan patut diakui juga bahwa daya khayal sang penulis sangatlah hebat. Dia mampu menciptakan dunia baru yang berbeda dari dunia manusia biasa hingga ke detil-detilnya. Meskipun sayangnya ada ketidak-konsisten-an disana sini.

Sementara sub judul "The Story of a Murderer" terasa kurang pas dengan isi ceritanya. Pertama karena pembunuhan baru terjadi di seperempat bagian akhir dari buku. Dan juga karena kisah ini lebih banyak bercerita tentang proses Grenouille menjadi seorang ahli peracik parfum yang hebat, sesuai dengan judul utamanya "Perfume". Tapi bagaimana tiba2 ia bisa menjadi seorang pembunuh sadis yang kawakan, itu termasuk dalam daftar panjang hal-hal yang jangan ditanyakan karena, sekali lagi, ini adalah dongeng.

Tapi ada satu yang paling aku sukai dari buku ini...
Pembatas bukunya...
Keren euy..
:D