Sunday, August 28, 2005
Mengapa Dipertanyakan
Seminggu kemaren dunia blog sempat heboh seheboh-hebohnya dengan kontroversi yang mempertanyakan keberadaan blogger Sha. Apakah Natasha Anya ini benar2 karakter real atau hanya karakter rekaan seseorang yang sedang iseng saja?
Seminggu sebelumnya Sha juga sempat menjadi perbincangan hangat di antara blogger karena dikabarkan meninggal mendadak. Apalagi sebelum meninggal dia sempat membuat posting mengenai mimpi buruknya tentang kematian yang sangat menyentuh. Kontan saja banyak blogger terharu, dan beberapa diantaranya mendedikasikan satu posting di blognya masing2 untuk menyatakan kedukaannya. Komen2 yang menyatakan ikut berbelasungkawa pun berdatangan di posting2 obituary untuk Sha tersebut.
Awal Berita
Aku sendiri tahu berita ini setelah menerima kabar di shoutbox-ku. Pemilik Shouthuns, shoutbox yang aku pake, mengirimkan kabar duka itu ke setiap shoutbox yang digawangi-nya. Rupanya memang Elzan -si pemilik shouthuns- cukup kenal dekat di dunia maya dengan Sha. Selain itu aku juga mendapat kabar serupa dari forum di Blogfam. Pengirim kabarnya adalah Dan.
Sempat ikutan trenyuh dengan berita2 itu. Dan sempat juga ngobrolin kabar ini dengan beberapa teman blogger.
Seminggu sesudahnya seorang teman yang bekerja sebagai reporter di detikcom meng-YM aku. Mengatakan kalo ada berita menyedihkan. Dan dia memberikan link ke blog Sha. Wah! itu kan udah seminggu yang lalu. Kita kemudian ngobrolin topik itu beberapa saat, karena belum basi2 amat sih. Aku juga bilang kalo itu sempet menggugah dunia blog, banyak yang bikin posting khusus buat meninggalnya Sha. Aku berikan link ke Technorati untuk nunjukin banyaknya yang menulis tentang Sha.
Beberapa saat kemudian dia bilang, "Udah dimuat di detikinet". Ha? itu kan udah seminggu yang lalu?...
Mulai Dipertanyakan
Besoknya dia YM aku lagi. Dia ceritakan kalo sudah ngecek ke Solo, ke gereja yang disebutkan di posting Sha sebagai tempat dia sering ikut kebaktian. Ternyata di jalan yang disebutkan Sha sebagai tempat gereja itu berada sama sekali tidak ada gereja. Gereja dengan nama yang sama adanya di jalan yang lain. Dari gereja itu juga tidak ditemukan ada jemaat yang bernama Natasha Anya (semua jemaat di lingkungan gereja itu telah dicatat), dan disarankan mengecek ke Krematorium yang biasa dipakai oleh jemaat gereja itu yang minta dikremasi. Dari krematorium juga tidak diperoleh data ada wanita dengan profil seperti Sha yang dikremasi pada hari2 kematian yang dipublikasikan di internet.
Tanda tanya besar pun muncul...
Aku sih cuman oh-oh aja. Dalam hati, ngapain sih kok jadinya dipertanyakan gitu? orang udah meninggal biar aja deh, nggak pantes kayaknya mengulik2 masalah tentang orang yang baru saja meninggal. Mungkin memang dia sengaja tidak mau membuka identitas yang sebenarnya di internet. Itu kan bisa dengan mudah dilakukan di dunia maya.
Tapi aku juga paham, tujuan awalnya kan dia cuma ingin menggali lebih jauh tentang berita ini. Karena berita kematiannya sudah dimuat di medianya, mereka mencoba mengembangkan berita dengan mencari alamat Sha dan keluarganya untuk memastikan kebenaran berita tersebut, sekaligus menyatakan turut berbelasungkawa. Dan ketika hasilnya ternyata adalah kejanggalan2 naluri reporternya-pun muncul dan mencium adanya sebuah calon berita baru.
Muncullah hasil penyelidikan itu di detiknews (bukan lagi detikinet) dengan subtitle yang sangat mengundang, "Misteri Blogger Asal Solo". Aku agak nggak enak baca berita itu. Waktu aku tanya kenapa kok jadinya dibesar2kan gitu?, dia bilang "Udah terlanjur ngecek ke Solo segala". oh...
Selanjutnya dia banyak nanya2 ke aku, tentang asal muasal berita itu. Dari mana, siapa yang bilang, jam berapa, alamat blognya apa, tahu emailnya nggak... dlsb. Aku pun jawab setahu aku, dan memberikan link2 yang dia butuhkan. Orang2 yang dianggap tahu banyak tentulah mereka yang pertama kali menyebarkan berita itu, Elzan dan Dan. Kontak melalui email dan YM pun dia lakukan untuk menghubungi mereka.
Beberapa saat kemudian muncullah berita selanjutnya, beberapa dari info2ku ikut diangkat jadi berita. weleh.... :O
Hebooooh!!
Esok harinya mulailah terlihat ada kehebohan di dunia blogger. Saat ngecek ke blognya para blogger senior yang sangat reaktif dengan berita2 baru, ternyata sudah muncul satu posting yang membahas berita2 di detik itu. Posting itu aku temukan di blognya Priyadi.net, masih beberapa komentar yang masuk tapi cukup menarik. Akupun kabarkan hal ini ke temanku itu. Dan beberapa saat kemudian muncullah berita tentang perdebatan di Priyadi.net :$
Hasilnya? Priyadi.net diserbu pengunjung ... sampe kewalahan dan harus down dulu beberapa saat untuk "dipijat" :D Data terakhir menunjukkan, posting pak Priyadi tentang ini telah mendapatkan 209 komentar dalam 2 hari! wuih!! layak masuk museum rekor tuh!!
Kejanggalan2 selanjutnya muncul ke permukaan, dan temanku itu kembali meminta beberapa info ke aku. Hingga muncullah kesimpulan bahwa Sha kemungkinan adalah Dan... Aku tidak berani menyetujui kesimpulan itu, bukti2nya belum cukup menurutku. Tapi reporternya kan bukan aku. Aku cuma bisa bilang, yah yang jadi wartawan dan yang punya insting wartawan kan sampean.. :D
Menurutku juga berita ini agak terlalu remeh untuk bisa diangkat dan diekspos oleh Detik. Tidak ada unsur kriminal, dan tidak ada yang dirugikan. Walaupun banyak yang komentar, "kalo Sha benar2 tokoh rekaan, itu sama sekali tidak lucu!!"... Tapi karena ternyata menurut temenku berita2 ini selalu mendapat rating yang cukup tinggi, bossnya pun mendukung untuk diekspos lebih lanjut. :( Yah... rating yang berkuasa.
Dari sini aku semakin paham akan kekuatan media dalam membangun opini publik. Aku pun bilang ke temenku itu, "Selamat... anda telah berhasil menghebohkan dunia blog". Dia pasang icon ketawa berguling2... :D
Mengangkat atau Menjatuhkan Dunia Blog?
Munculnya kehebohan ini, walaupun cuma diberitakan oleh Detik, cukup membuat dunia blog terangkat ke permukaan. Ikatan komunikasi dan persahabatan di antara para blogger bisa nampak dengan jelas. Ketika Sha dikabarkan meninggal, beramai2 para blogger mengucapkan belasungkawa, baik secara khusus mengangkatnya sebagai posting di blognya, atau melalui nebeng komen di posting tersebut, atau melalui forum blogger. Dan ketika Sha dipertanyakan, para blogger kembali sibuk dengan analisanya masing2.
Saat Detik mengambil Priyadi.net dan beberapa blog lain sebagai referensi untuk beritanya, itu juga mengangkat blog menjadi suatu media yang ternyata layak menjadi nara sumber. Blog mulai menunjukkan kekuatannya.
Di sisi lain, munculnya topik tentang karakter rekaan di dunia maya, malah bisa menjatuhkan kredibilitas Blog. Dalam dunia maya memang sangat memungkinkan diciptakan karakter2 rekaan. Tidak adanya keharusan untuk mencantumkan identitas sebenarnya dalam berinternet, membuka dengan lebar kesempatan. Meskipun sudah digembar-gemborkan tentang "Nettiquette", etika berinternet, tetap saja tidak ada sarana yang bisa memaksa setiap pengguna internet untuk mematuhinya.
Orang pun akan jadi lebih berhati2 untuk mempercayai suatu karakter yang hanya muncul di internet, apalagi di media2 informal yang tidak memerlukan lisensi seperti blog atau milis. Dan selanjutnya juga akan lebih berhati2 untuk mempercayai berita2 yang berasal dari mereka yang tidak berwujud di dunia nyata itu. Blog-pun bisa jatuh pamornya... *dan 'bapak itu' bergembira-ria* :P
Konsekuensi Dunia Maya
Akupun sebenernya juga pernah bikin karakter2 rekaan yang tidak mewakili aku yang sebenarnya. Sekedar untuk menambah keramaian ;) Bukan dengan maksud menjahili orang atau bahkan menipu dan mencelakakan orang, tapi hanya untuk memunculkan topik yang nggak pantas kalo karakter asliku yang mengawalinya ;;) Dan ketika aku tidak membutuhkan karakter itu lagi, ya sudah tidak aku munculkan lagi. Tidak perlu pake acara bikin berita kematian segala :P
Yah, itulah. Namanya juga dunia maya. Kita hanya diwakili oleh sebuah alamat email atau alamat blog, yang tidak menjelaskan apa2 tentang apa dan bagaimana kita yang sebenarnya di dunia nyata. Tidak ada yang bisa menjamin, bahwa sebuah karakter adalah nyata, jujur, dan tulus. Kepercayaan dan keyakinan baru bisa ditumbuhkan dengan lebih kuat jika sudah terjadi kontak di dunia nyata.
Makanya pasang foto dong di blog, dan sering2 ikut kopdar-an ... :D
Seminggu sebelumnya Sha juga sempat menjadi perbincangan hangat di antara blogger karena dikabarkan meninggal mendadak. Apalagi sebelum meninggal dia sempat membuat posting mengenai mimpi buruknya tentang kematian yang sangat menyentuh. Kontan saja banyak blogger terharu, dan beberapa diantaranya mendedikasikan satu posting di blognya masing2 untuk menyatakan kedukaannya. Komen2 yang menyatakan ikut berbelasungkawa pun berdatangan di posting2 obituary untuk Sha tersebut.
Awal Berita
Aku sendiri tahu berita ini setelah menerima kabar di shoutbox-ku. Pemilik Shouthuns, shoutbox yang aku pake, mengirimkan kabar duka itu ke setiap shoutbox yang digawangi-nya. Rupanya memang Elzan -si pemilik shouthuns- cukup kenal dekat di dunia maya dengan Sha. Selain itu aku juga mendapat kabar serupa dari forum di Blogfam. Pengirim kabarnya adalah Dan.
Sempat ikutan trenyuh dengan berita2 itu. Dan sempat juga ngobrolin kabar ini dengan beberapa teman blogger.
Seminggu sesudahnya seorang teman yang bekerja sebagai reporter di detikcom meng-YM aku. Mengatakan kalo ada berita menyedihkan. Dan dia memberikan link ke blog Sha. Wah! itu kan udah seminggu yang lalu. Kita kemudian ngobrolin topik itu beberapa saat, karena belum basi2 amat sih. Aku juga bilang kalo itu sempet menggugah dunia blog, banyak yang bikin posting khusus buat meninggalnya Sha. Aku berikan link ke Technorati untuk nunjukin banyaknya yang menulis tentang Sha.
Beberapa saat kemudian dia bilang, "Udah dimuat di detikinet". Ha? itu kan udah seminggu yang lalu?...
Mulai Dipertanyakan
Besoknya dia YM aku lagi. Dia ceritakan kalo sudah ngecek ke Solo, ke gereja yang disebutkan di posting Sha sebagai tempat dia sering ikut kebaktian. Ternyata di jalan yang disebutkan Sha sebagai tempat gereja itu berada sama sekali tidak ada gereja. Gereja dengan nama yang sama adanya di jalan yang lain. Dari gereja itu juga tidak ditemukan ada jemaat yang bernama Natasha Anya (semua jemaat di lingkungan gereja itu telah dicatat), dan disarankan mengecek ke Krematorium yang biasa dipakai oleh jemaat gereja itu yang minta dikremasi. Dari krematorium juga tidak diperoleh data ada wanita dengan profil seperti Sha yang dikremasi pada hari2 kematian yang dipublikasikan di internet.
Tanda tanya besar pun muncul...
Aku sih cuman oh-oh aja. Dalam hati, ngapain sih kok jadinya dipertanyakan gitu? orang udah meninggal biar aja deh, nggak pantes kayaknya mengulik2 masalah tentang orang yang baru saja meninggal. Mungkin memang dia sengaja tidak mau membuka identitas yang sebenarnya di internet. Itu kan bisa dengan mudah dilakukan di dunia maya.
Tapi aku juga paham, tujuan awalnya kan dia cuma ingin menggali lebih jauh tentang berita ini. Karena berita kematiannya sudah dimuat di medianya, mereka mencoba mengembangkan berita dengan mencari alamat Sha dan keluarganya untuk memastikan kebenaran berita tersebut, sekaligus menyatakan turut berbelasungkawa. Dan ketika hasilnya ternyata adalah kejanggalan2 naluri reporternya-pun muncul dan mencium adanya sebuah calon berita baru.
Muncullah hasil penyelidikan itu di detiknews (bukan lagi detikinet) dengan subtitle yang sangat mengundang, "Misteri Blogger Asal Solo". Aku agak nggak enak baca berita itu. Waktu aku tanya kenapa kok jadinya dibesar2kan gitu?, dia bilang "Udah terlanjur ngecek ke Solo segala". oh...
Selanjutnya dia banyak nanya2 ke aku, tentang asal muasal berita itu. Dari mana, siapa yang bilang, jam berapa, alamat blognya apa, tahu emailnya nggak... dlsb. Aku pun jawab setahu aku, dan memberikan link2 yang dia butuhkan. Orang2 yang dianggap tahu banyak tentulah mereka yang pertama kali menyebarkan berita itu, Elzan dan Dan. Kontak melalui email dan YM pun dia lakukan untuk menghubungi mereka.
Beberapa saat kemudian muncullah berita selanjutnya, beberapa dari info2ku ikut diangkat jadi berita. weleh.... :O
Hebooooh!!
Esok harinya mulailah terlihat ada kehebohan di dunia blogger. Saat ngecek ke blognya para blogger senior yang sangat reaktif dengan berita2 baru, ternyata sudah muncul satu posting yang membahas berita2 di detik itu. Posting itu aku temukan di blognya Priyadi.net, masih beberapa komentar yang masuk tapi cukup menarik. Akupun kabarkan hal ini ke temanku itu. Dan beberapa saat kemudian muncullah berita tentang perdebatan di Priyadi.net :$
Hasilnya? Priyadi.net diserbu pengunjung ... sampe kewalahan dan harus down dulu beberapa saat untuk "dipijat" :D Data terakhir menunjukkan, posting pak Priyadi tentang ini telah mendapatkan 209 komentar dalam 2 hari! wuih!! layak masuk museum rekor tuh!!
Kejanggalan2 selanjutnya muncul ke permukaan, dan temanku itu kembali meminta beberapa info ke aku. Hingga muncullah kesimpulan bahwa Sha kemungkinan adalah Dan... Aku tidak berani menyetujui kesimpulan itu, bukti2nya belum cukup menurutku. Tapi reporternya kan bukan aku. Aku cuma bisa bilang, yah yang jadi wartawan dan yang punya insting wartawan kan sampean.. :D
Menurutku juga berita ini agak terlalu remeh untuk bisa diangkat dan diekspos oleh Detik. Tidak ada unsur kriminal, dan tidak ada yang dirugikan. Walaupun banyak yang komentar, "kalo Sha benar2 tokoh rekaan, itu sama sekali tidak lucu!!"... Tapi karena ternyata menurut temenku berita2 ini selalu mendapat rating yang cukup tinggi, bossnya pun mendukung untuk diekspos lebih lanjut. :( Yah... rating yang berkuasa.
Dari sini aku semakin paham akan kekuatan media dalam membangun opini publik. Aku pun bilang ke temenku itu, "Selamat... anda telah berhasil menghebohkan dunia blog". Dia pasang icon ketawa berguling2... :D
Mengangkat atau Menjatuhkan Dunia Blog?
Munculnya kehebohan ini, walaupun cuma diberitakan oleh Detik, cukup membuat dunia blog terangkat ke permukaan. Ikatan komunikasi dan persahabatan di antara para blogger bisa nampak dengan jelas. Ketika Sha dikabarkan meninggal, beramai2 para blogger mengucapkan belasungkawa, baik secara khusus mengangkatnya sebagai posting di blognya, atau melalui nebeng komen di posting tersebut, atau melalui forum blogger. Dan ketika Sha dipertanyakan, para blogger kembali sibuk dengan analisanya masing2.
Saat Detik mengambil Priyadi.net dan beberapa blog lain sebagai referensi untuk beritanya, itu juga mengangkat blog menjadi suatu media yang ternyata layak menjadi nara sumber. Blog mulai menunjukkan kekuatannya.
Di sisi lain, munculnya topik tentang karakter rekaan di dunia maya, malah bisa menjatuhkan kredibilitas Blog. Dalam dunia maya memang sangat memungkinkan diciptakan karakter2 rekaan. Tidak adanya keharusan untuk mencantumkan identitas sebenarnya dalam berinternet, membuka dengan lebar kesempatan. Meskipun sudah digembar-gemborkan tentang "Nettiquette", etika berinternet, tetap saja tidak ada sarana yang bisa memaksa setiap pengguna internet untuk mematuhinya.
Orang pun akan jadi lebih berhati2 untuk mempercayai suatu karakter yang hanya muncul di internet, apalagi di media2 informal yang tidak memerlukan lisensi seperti blog atau milis. Dan selanjutnya juga akan lebih berhati2 untuk mempercayai berita2 yang berasal dari mereka yang tidak berwujud di dunia nyata itu. Blog-pun bisa jatuh pamornya... *dan 'bapak itu' bergembira-ria* :P
Konsekuensi Dunia Maya
Akupun sebenernya juga pernah bikin karakter2 rekaan yang tidak mewakili aku yang sebenarnya. Sekedar untuk menambah keramaian ;) Bukan dengan maksud menjahili orang atau bahkan menipu dan mencelakakan orang, tapi hanya untuk memunculkan topik yang nggak pantas kalo karakter asliku yang mengawalinya ;;) Dan ketika aku tidak membutuhkan karakter itu lagi, ya sudah tidak aku munculkan lagi. Tidak perlu pake acara bikin berita kematian segala :P
Yah, itulah. Namanya juga dunia maya. Kita hanya diwakili oleh sebuah alamat email atau alamat blog, yang tidak menjelaskan apa2 tentang apa dan bagaimana kita yang sebenarnya di dunia nyata. Tidak ada yang bisa menjamin, bahwa sebuah karakter adalah nyata, jujur, dan tulus. Kepercayaan dan keyakinan baru bisa ditumbuhkan dengan lebih kuat jika sudah terjadi kontak di dunia nyata.
Makanya pasang foto dong di blog, dan sering2 ikut kopdar-an ... :D
<< Home