Friday, August 19, 2005

Seandainya Listrik Tiada


Bener apa yang dibilang kata2 mutiara (emang mutiara bisa ngomong to? ...eh ada ding yang bisa ... mutiara nauli pohan :D ), kalo orang baru akan ngerasa pentingnya keberadaan sesuatu ketika sesuatu itu pergi. Ketika sesuatu itu telah jadi bagian dari rutinitas, maka dia kita anggap sebagai sesuatu yang sudah seharusnya ada. Dan ketika sesuatu itu tiba2 pergi tanpa peringatan, sehingga rutinitas jadi acak adul nggak karuan, baru kita nyadar kalo kita sebenernya udah segitu tergantungnya dengan sesuatu itu demi ketertiban dan kenyamanan bangsa dan negara.

Ketika Listrik Padam

Itu lah yang terjadi kemaren, saat listrik sejawa-bali sebagian besar padam secara bersamaan. Nggak bisa ngapa2in, cuma bisa bengong sambil ngobrol dengan teman kantor, ato paling sms-an sama temen yang lain nanyain disana mati juga apa nggak. Komputer mati, pabx mati, ac mati :( Gak bisa ngerjain tugas kantor, gak bisa main internet, dan yang paling menyedihkan.. nggak bisa ngeblog!! :'(

Dan waktu pulang ternyata di rumah listriknya belum nyala. Kesengsaraanpun berlanjut. Komputer yang jadi one stop entertainment buat ku terdiam tanpa nyala kehidupan. Nonton tipi gak bisa, nyetel musik nggak bisa, baca buku kurang cahaya, tidur kepanasan... serba salah...

Besoknya semua koran pun mengangkatnya menjadi Head Line besar. Yang rakyat kecewa lah, yang dirut PLN disuruh mundur lah, yang rencana akan menggugat menuntut kerugian... macem2. Malah seorang teman nyeletuk dengan spontan.. "wah, bisa ada kudeta nih!"... Hayyah!! emangnya yang mengkudeta dijamin bakal bisa menyelesaikan masalah kompleks ini? Bisa menurunkan harga minyak dunia yang jadi bahan bakar PLTD, bisa merehabilitasi pembangkit2 yang sudah tua dengan cepat, bisa menemukan bahan bakar alternatif dan memproduksinya secara massal dalam waktu singkat... Kalo nggak bisa, ya percuma bikin kudeta... :P

Hidup Tanpa Listrik

Tapi sumber energi yang satu itu memang sudah jadi bagian yang sangat puenting di kehidupan jaman modern sih ya. Orang sudah begitu tergantung hidupnya pada listrik.
Trus aku ngayal deh.... kalo nggak ada lagi listrik, apa ya yang bakal terjadi?

Wah!! pasti budaya manusia akan mundur jauh ke belakang. Nggak ada listrik berarti nggak ada komputer. Dan nggak adanya komputer akan menghilangkan banyak kegiatan manusia dalam jumlah yang cukup besar. Nggak ada internet, berarti nggak ada email, nggak ada chatting, nggak ada milis, nggak ada blog, nggak ada media online. Nggak ada komputer juga berarti semua kerjaan harus dilakukan secara manual, ngitung pake kalkulator yang kalo salah sekali harus ngulang dari awal lagi, ngetik pake mesin tik "jegrek-jegrek-ting", nggambar pake rapido... kalo dibayangin pasti bakal pada merasa tersiksa.. :D

Di urusan domestik rumah tangga juga pasti banyak terjadi kemunduran. Nyuci baju harus pake penggilesan, dikucek2, diperes2, dibanting2 :D Setrika pake setrikaan ayam jago dengan pemanas dari areng yang beratnya bisa buat pengganti barbel. Penerangan pake lampu teplok yang bikin hidung hitam waktu bangun pagi, ato lilin yang temaram buat yang pengen candle light dinner setiap malam, ato petromax yang lebih terang tapi untuk menyalakannya perlu ritual yang cukup makan waktu.

Ya gimana enggak bakal mundur jauh ke belakang, sebagian besar kemajuan yang ada saat ini kan bisa terjadi karena diawali dengan ditemukannya listrik. Kalo listriknya tiba2 nggak ada, semua kemajuan itu bakal lenyap dan nggak ada artinya.

Padahal yang bikin timbulnya listrik itu kan cuma partikel2 yang suangat kuecil yang namanya elektron. Ketika elektron2 itu dipaksa untuk berbaris dan mengalir di dalam kabel2, muncullah listrik yang bisa mempermudah hidup manusia. Ya, cuma gara2 partikel2 kecil itu...

Jika Listrik Tidak Pernah Ada

Ngayal lebih jauh lagi. Kalo seandainya listrik nggak pernah ditemukan, kira2 manusia akan memakai apa ya sebagai sumber energi? Apa manusia bakal selamanya pake tenaga otot ya? nggak mungkin lah, manusia kan dikaruniai otak yang cukup cerdas untuk memanfaatkan segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Sumber energi itu kan diperlukan untuk menimbulkan gerakan ya, jadi apa ya yang bisa memunculkan gerakan?....

Yang jelas udah diketahui punya potensi energi sejak jaman purba adalah api. Panas dari api bisa dikonversi jadi tenaga gerak dengan bikin mesin uap. Mungkin peralatan2 bisa menggunakan tenaga yang dihasilkan oleh mesin uap itu. Jadi akan perlu air sebagai penghasil uap, dan bahan bakar yang akan menimbulkan api untuk memanaskan air. Untuk menghidupkan peralatan harus pake korek api, kemudian menunggu beberapa saat sampai uap cukup terkumpul untuk menjalankan peralatan. Dan selama digunakan peralatan2 itu akan mengepul2kan asap putih... :D

Atau bisa juga sih pake tenaga otot untuk start awal saja. Semacam engkolan gitu. Jadi setiap peralatan perlu diengkol dulu untuk membuat putaran awal yang kemudian bisa memicu terjadinya putaran tetap selanjutnya. Lucu juga kalo mo pake segala sesuatu harus ngengkol2 dulu... nggak perlu nge-gym lagi deh :D

Yang lain lagi bisa pake tenaga dari semacam pegas. Kayak model penggeraknya jam kuno ato mainan anak2. Pegasnya dimampatkan maksimal dulu, terus dilepas pelan2. Gerakan pegas yang pengen kembali ke kondisi seimbang itu bisa dimanfaatin untuk menggerakkan benda lain. Jadi peralatan yang pake tenaga ini bakal ada puterannya untuk muter pegasnya biar mengkerut lagi.

Apa lagi ya... bisa juga pake tenaga dari alam, tiupan angin atau aliran air untuk memutar kincir. Putaran kincir itu kemudian digunakan untuk menggerakkan mesin di dalam peralatan2 rumah tangga. Ribet pastinya. Tapi kalo dari alam biasanya nggak stabil, bisa melemah dan bisa tiba2 sangat keras.

Errr... mungkin juga manusia berkembang menjadi mahluk yang bukan mengandalkan fisik, tapi mengandalkan kekuatan psikis dan mental. Manusia mengembangkan kekuatan pikiran dan tenaga dalam hingga mampu mengendalikan benda2 disekitarnya. Jadi semua peralatan digerakkan oleh energi yang berasal dari tenaga dalam... hihihi...:D

Ngayal mulu!! :P

Makanya, Bersyukur Dong!!

Mungkin memang listrik itu sudah seharusnya ditemukan oleh manusia untuk menjadi sumber energi. Jadi nggak usah ngayal yang macem2 seandainya listrik nggak ditemukan :P

Waktu lampu di kamarku mulai mengerjap2 tanda listrik sudah mengalir kembali di malam harinya, akupun merasa bahagia. Aaaah.. senangnya bisa melakukan banyak hal lagi... sebaris rasa syukurpun terucapkan. Senang karena tidak lagi cuma bisa bengong, tidak lagi kepanasan, tidak lagi bergelap2.

Tapi cuma sesaat itu saja. Sesaat ketika terasa sekali perbedaan antara kehidupan di waktu litrik padam dan kehidupan di waktu listrik nyala. Setelah itu... kembali lagi seperti biasanya, bahwa listrik memang sudah seharusnya nyala. Manusia... manusia.. :P

Manusia itu memang suka lupa, makanya perlu sering2 diingatkan kembali :)